Puluhan Napi LP Singaraja Keracunan Nasi Jinggo
Sebanyak 53 napi dan tahanan mengeluh mual dan muntah setelah mengkonsumsi nasi jinggo. Nasi itu dimakan bersama usai persembahyangan Siwaratri.
SINGARAJA, NusaBali
Sedikitnya 53 narapidana (napi) dan tahanan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Singaraja, Buleleng, terpaksa dilarikan ke UGD RSUD Buleleng, Sabtu (9/1) dini hari. Puluhan napi dan tahanan itu menunjukkan gejala mual hingga muntah-mutah setelah menyantap nasi jinggo.
Informasi yang dihimpun, peristiwa yang terjadi pertamakali ini, berawal dari upacara keagamaan berupa persembahyangan bersama dalam rangka perayaan Hari Raya Siwaratri yang jatuh pada Sukra Paing Gumbreg, Jumat (8/1) malam. Persembahyangan bersama itu dilaksanakan di areal LP oleh para napi dan tahanan yang beragama Hindu. Jumlah napi dan tahanan di LP Singaraja sebanyak 170 orang.
Nah, karena para napi dan tahanan itu begadang, konon ada salah satu tahanan berinisiatif membelikan nasi jinggo dengan perantara petugas LP. Nasi jinggo itu dibeli di sebuah warung di Terminal Banyuasri, Singaraja, sekitar pukul 21.00 Wita. Jumlah nasi jinggo yang dibeli diperkirakan sebanyak 100 bungkus. Setelah persembahyangan bersama usai, sekitar pukul 01.00 Wita dini hari, para napi dan tahanan yang ikut melaksanakan Siwaratri langsung menyantap nasi jinggo. Menu nasi jinggo itu berisi mi goreng, telur rebus, daging ayam, dan sambal.
Usai makan nasi jinggo, beberapa napi dan tahanan mulai ada yang masuk ke dalam sel mereka masing-masing. Sekitar pukul 04.00 Wita, sejumlah napi dan tahanan mulai ada yang mengaku mual hingga muntah.
Petugas LP yang menerima laporan, mencoba mengantarkan napi dan tahanan yang mual dan muntah-muntah itu ke UGD RSUD Buleleng. Tadinya hanya ada dua napi yang dilarikan ke UGD RSUD Buleleng. Namun, setelah beberapa menit kemudian, kembali ada napi dan tahanan yang mual dan muntah-muntah. Hingga total seluruhnya yang dilarikan ke UGD RSUD Buleleng sebanyak 53 napi dan tahanan pria.
“Banyak yang ikut makan, tapi sekitar pukul 04.00 Wita secara bergelombang, banyak yang mengalami pusing, mual cukup berat termasuk saya sendiri. Sehingga kami langsung dibawa ke UGD,” kata salah satu tahanan Dewa Indra yang ditemui di UGD RSUD Buleleng, Sabtu kemarin pagi.
Mereka dirawat di UGD RSUD Buleleng hampir lima jam lebih untuk menjalani observasi secara medis. Hasilnya, 52 napi dan tahanan bisa dikembalikan ke dalam lapas. Sementara dua orang dirawat intensif di RSUD Buleleng dengan penjagaan dari tim keamanan.
Kepala Keamanan LP Kelas 2 B Singaraja Nyoman Ladra yang langsung mendampingi seluruh korban di UGD RSUD Buleleng, mengakui, hanya dua orang yang mendapat perawatan intensif, sementara korban lain bisa dipulangkan ke dalam LP, sejak pukul 07.00 Wita. Pihaknya membawa seluruh korban secara bergelombang ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan. “Tadi pagi sekitar pukul 7 sudah ada yang bisa dipulangkan. Kami bawa lagi ke dalam LP,” tutur Ladra.
Sementara, salah seorang tim medis RSUD Buleleng Kadek Linda Marleni mengungkapkan, korban mengalami dugaan keracunan dari nasi bungkus. Sampel makanan telah diambil oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng untuk diteliti di laboratorium. “Saat ini, sebagian korban bisa dipulangkan karena secara medis kesehatanya dianggap mulai stabil,” ujar Linda.
Sementara informasi terakhir, dua napi dan tahanan yang dirawat intensif sekitar pukul 09.30 Wita sudah dipulangkan kembali ke dalam LP.
Selanjutnya...
Komentar