Viral di Medsos Ada Rongga di Bagian Bawah Tebing Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu
Antisipasi, Badung Mulai Bangun Pelindung Tebing
Revetment di tebing depan area Pura Luhur Uluwatu bertujuan meredam hantaman arus gelombang laut yang bisa memperburuk kondisi rongga dan retakan
MANGUPURA, NusaBali - Tebing yang menjadi fondasi Pura Luhur Uluwatu di Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang salah satu tempat suci dan destinasi wisata terkenal di Bali, kini menjadi sorotan publik setelah sebuah cuplikan video singkat yang memperlihatkan kondisi tebing tersebut viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat adanya rongga di bagian bawah tebing, selain keretakan yang tentunya mengkhawatirkan masyarakat luas.
Video yang diunggah di beberapa akun itu dengan cepat menarik perhatian ribuan pengguna media sosial. Dalam waktu singkat, video tersebut telah ditonton oleh ribuan akun dan memicu berbagai reaksi, mulai dari kekhawatiran atas keselamatan pengunjung hingga seruan untuk tindakan cepat dari pihak berwenang.
Kabid SDA Dinas PUPR Badung, AA Rama Putra –RIKHA SETYA
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, AA Rama Putra, Senin (26/8) mengkonfirmasi bahwa rongga di bawah tebing yang viral itu memang benar adanya dan tengah menjadi fokus penanganan pemerintah.
“Betul (ada rongga di bawah) itulah yang kami tangani, kalau itu dibiarkan kan bahaya. Itulah tujuannya ada revetment (pelindung tebing) yang akan kita bangun. Di sana akan ada revetment, menggunakan briket, lalu dicor beton untuk menyangga rongga itu,” jelas Rama Putra. Rongga di bawah tebing diyakini terbentuk akibat erosi yang disebabkan oleh gelombang laut yang terus-menerus menghantam dinding tebing yang mungkin diperparah oleh adanya retakan di bagian atas tebing. Meski begitu, Rama Putra mengakui bahwa belum bisa dipastikan sejak kapan rongga tersebut mulai terbentuk.
“Rongga itu belum bisa kami pastikan sejak kapan. Kita kan tidak tahu pergerakan alam, jadi arus gelombang yang menghantam tebing menyebabkan korosi pada dinding tebing,” ungkapnya.
Untuk menangani kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Dinas PUPR Kabupaten Badung telah memulai pembangunan revetment di depan area Pura Luhur Uluwatu. Tujuannya adalah untuk meredam hantaman arus gelombang laut yang bisa memperburuk kondisi rongga dan retakan. “Kami juga sedang mengidentifikasi titik-titik rongga lainnya di sekitar tebing. Namun, semua rongga itu akan ditutup menggunakan revetment dan dilapisi dengan beton,” tambahnya.
Saat ini, pekerjaan juga sedang difokuskan pada pembangunan jalan inspeksi guna mempermudah metode pelaksanaan proyek dan pengangkutan material batu amor. “Setelah jalan inspeksi selesai, kami akan melanjutkan dengan pembangunan revetment. Kami menargetkan jalur inspeksi ini selesai pada bulan Oktober, astungkara tanpa kendala," lanjutnya.
Rama Putra juga menjelaskan bahwa proyek ini menggunakan pendekatan konstruksi desain-bangun (design and build), di mana perencanaan dan pelaksanaan proyek dilakukan secara terpadu dan menyeluruh. Meskipun ada pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung, Rama Putra memastikan bahwa pamedek (umat yang bersembahyang) dan pengunjung tetap aman untuk berkunjung ke Pura Luhur Uluwatu. “Selama proyek ini berlangsung, pamedek dan pengunjung masih aman,” pungkasnya. 7 ol3
1
Komentar