Musim Kemarau, TPID Pantau Ketat Harga Beras
SINGARAJA, NusaBali - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Buleleng memantau ketat harga beras di musim kemarau ini.
Dikhawatirkan musim kemarau akan berdampak pada produksi gabah dan juga memicu kenaikan harga beras. TPID Buleleng pun tidak menginginkan kenaikan harga beras terulang lagi seperti tahun lalu akibat minimnya pasokan.
Data terkini per Juli, Buleleng mengalami inflasi kumulatif sebesar 0,52 persen. Angka ini jauh lebih terkendali dari periode sama di tahun 2023 yang mencapai 2,07 persen. Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok tahun ini sangat stabil. Kondisi ini berpengaruh pada harga yang juga tidak menunjukkan kenaikan berarti.
“Inflasi bulan Juli tetap terjaga meskipun memasuki musim kemarau. Beras merupakan komoditas dengan inflasi tertinggi, sedangkan cabe rawit hanya mengalami kenaikan kecil,” kata Suyasa, Senin (26/8) kemarin.
Menurut Suyasa, saat ini tidak ada kebutuhan tindakan ekstra untuk mengatasi inflasi, selain memantau harga beras. Dua perusahaan daerah telah disiapkan untuk melakukan pembelian beras dari luar daerah jika terjadi kekurangan pasokan. Jika beras tidak mencukupi di Bali, pembelian akan dilakukan hingga Banyuwangi dan dijual dengan harga lebih rendah di daerah.
Pemerintah juga akan menggunakan dana BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk menutupi biaya transportasi jika terjadi lonjakan harga yang signifikan. “Kami memantau harga beras dengan cermat dan siap melakukan pembelian dari luar daerah jika pasokan beras kurang. Tapi untuk sementara pasokan di lokal Buleleng masih aman,” imbuh birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Pemerintah Kabupaten Buleleng akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan luar provinsi untuk memastikan pasokan dan harga tetap terkendali. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan inflasi tetap stabil dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi tanpa gangguan signifikan
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng mendata untuk harga beras premium Rp 14.000 per kilogram, sedangkan beras lokal subsidi Rp 12.500 per kilogram.7 k23
Komentar