Hadapi Gempa Megathrust BPBD Tabanan Gencarkan Simulasi
Simulasi Gempa
BPBD Tabanan
Desa Tanggap Bencana (Destana)
Kepala BPBD Tabanan
I Nyoman Sri Nadha Giri
TABANAN, NusaBali - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan gencarkan simulasi menghadapi gempa. Upaya itu dilakukan untuk melatih kesiapsiagaan masyarakat dan petugas jika terjadi potensi gempa cukup tinggi.
Apalagi belakangan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi gempa besar megathrust yang kemungkinan bisa terjadi sewaktu-waktu.
Kepala BPBD Tabanan I Nyoman Sri Nadha Giri mengatakan untuk melatih kesiapsiagaan setiap bulan rutin digelar simulasi. “Simulasi ini dilakukan menyasar seluruh lini, mulai dari sekolah, kantor hingga tempat usaha,” kata Nadha Giri, Senin (26/8).
Disebutkan pelaksanaan simulasi tersebut terkadang berasal dari permohonan kelompok masyarakat. Seperti yang dilakukan SD Star Kid pada Senin kemarin.
“Mereka mohon (diberikan) simulasi. Karena di sekolah mereka banyak gedung bertingkat,” imbuhnya.
Di samping itu, upaya untuk meningkatkan kewaspadaan lainnya dalam menghadapi bencana gempa adalah dengan membentuk Desa Tanggap Bencana (Destana) dan menentukan titik-titik evakusi.
Pembentukan Destana sementara ini diprioritaskan pada kawasan pesisir dengan pertimbangan potensi tsunami di Tabanan cukup tinggi.
“Sudah ada 12 desa tanggap bencana yang terbentuk. Terakhir di Desa Antap, Selemadeg Barat, pada Jumat (23/8). Pekan depan kami akan bentuk lagi di Desa Lalanglinggah, di kecamatan yang sama,” ungkap Nadha Giri.
Disinggung mengenai potensi gempa megathrust di pesisir selatan Indonesia, dia menegaskan bahwa itu baru perkiraan dari BMKG yang perlu diwaspadai.
“BMKG juga sudah meminta masyarakat untuk tenang karena ini sifatnya perkiraan. Dengan tenang itu, masyarakat diajak untuk mempersiapkan diri. Apa yang perlu dilakukan bila gempa terjadi,” tegasnya. 7 des
Komentar