nusabali

Wisatawan asal Prancis Dilaporkan Hilang Setelah Terperosok Saat Mendaki Gunung Batukaru

Masih Pencarian, Korban Mendaki Bersama Ayah, Kakak, dan Adik

  • www.nusabali.com-wisatawan-asal-prancis-dilaporkan-hilang-setelah-terperosok-saat-mendaki-gunung-batukaru

Korban hilang dan keluarganya yang asal Prancis ini memang merencanakan mendaki, mereka pun telah menginap di sebuah vila di kawasan Kecamatan Penebel

TABANAN, NusaBali
Peristiwa kecelakaan kembali menimpa pendaki di Gunung Batukaru, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan. Seorang wisatawan asing asal Prancis yang masih di bawah umur, Txibo,14, dilaporkan hilang setelah terperosok saat mendaki Gunung Batukaru. 

Dari informasi yang dihimpun, awalnya Txibo ini mendaki bersama ayahnya Mr Sooman,45, dan kakaknya Lucas,17, serta adiknya Rafael,12. Mereka mendaki dari jalur Pura Malen wilayah Banjar Margasari, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan pada, Minggu (25/8) sekitar pukul 10.00 Wita. Rencananya mereka akan turun di wilayah Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel karena sudah memesan hotel di wilayah Penebel. Mereka pun ke Pupuan diantar driver I Gusti Ngurah Kusuma Putra. Oleh wisatawan, driver diminta menunggu di kawasan Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel. 

Drivernya ini memperkirakan mereka akan sampai pada, Minggu sore sekitar pukul 18.00 Wita. Hanya saja setelah ditunggu sampai malam hingga pukul 22.00 Wita keluarga Prancis ini tak kunjung tiba. Driver Ngurah Kusuma Putra asal Mengwi ini pun melaporkan ke Polsek Penebel dan Polres Tabanan. Karena hari sudah larut malam Ngurah Kusuma Putra memutuskan untuk istirahat.

Selanjutnya oleh Polsek Penebel pada, Senin (26/8) driver Ngurah Kesuma diminta melapor ke Polsek Pupuan. Tak berselang lama sekitar pukul 10.00 Wita oleh Bhabinkamtibmas Mr Sooman bersama anaknya yang paling kecil Rafael sudah tiba di Desa Wongaya Gede. Saat itu Mr Sooman mengaku terpisah bersama kedua anaknya. 

Kemudian, Senin sekitar pukul 11.30 Wita didapat informasi dari kantor Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan ada warga yang menemukan WNA dan dibawa ke Pustu Desa Karyasari. Lalu Polsek Pupuan bersama driver yang melapor mengecek ke Desa Karyasari dan setelah dicek memang benar bahwa itu Lukas anak pertama dari Mr Soman yang melakukan pendakian tersebut. Lukas mengatakan bahwa dia terpisah dengan adiknya Txibo setelah sama-sama terperosok saat mendaki. Mereka pun sempat berkomunikasi, sayangnya karena jarak jatuhnya berjauhan komunikasi mereka putus. 

Lukas yang saat itu selamat akhirnya mencari jalan keluar dengan menyusuri sungai hingga tiba di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan. Saat ditemukan oleh warga dia pun langsung dibawa ke Pustu Desa Karyasari selanjutnya dibawa menemui ibunya yang sudah menginap di vila kawasan Kecamatan Penebel. Kemudian personel Polsek Pupuan dan driver pun melaporkan kejadian tersebut kepada Basarnas Bali untuk membantu melakukan pencarian.

Proses pencarian korban pendaki hilang oleh Tim Gabungan. –IST 

Kapolsek Pupuan, AKP I Wayan Sudiarba menjelaskan saat ini tim masih melakukan pencarian. Mereka mendaki ke Gunung Batukaru tanpa pemandu. "Jadi satu keluarga ini mendaki bersama-sama. Saat mendaki dua terperosok satunya selamat dan satunya lagi hilang," jelasnya. 

Disebutkan tim saat ini siaga dari segala arah. Termasuk siaga di pos I apabila Txibo ini bisa kembali turun dari Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan. "Mudah-mudahan segera ketemu," harap AKP Sudiarba. Terpisah Kepala Pencarian dan Pertolongan Basarnas Denpasar, I Nyoman Sidakarya menegaskan pihaknya menerima laporan pada Senin sore sekitar pukul 18.20 Wita. Kemudian tim langsung diberangkatkan ke Tabanan. 

"Ada dua orang yang terperosok. Satu orang selamat setelah menyelamatkan diri menyusuri aliran sungai hingga ke Desa Belimbing, Tabanan. Sedangkan satunya belum ditemukan hingga hari ini," katanya. Disampaikan, posisi korban terjatuh diperkirakan berada di ketinggian 1.600 Mdpl. Korban dan keluarganya ini memang merencanakan mendaki karena telah menginap di vila kawasan Kecamatan Penebel. "Korban yang jatuh ini sempat ada komunikasi dari jarak jauh, namun beberapa saat suara korban tidak terdengar lagi," ungkapnya. Untuk saat ini kata Sidakarya tim gabungan dari Basarnas, BPBD Tabanan, BPBD Buleleng, SAR Dog dan pihak terkait lainnya melakukan pencarian namun sampai Selasa sore tim masih belum juga menemukan keberadaan korban. 7 des

Komentar