Kasus Gigitan Ular Cukup Tinggi, Pemberian ABU Lebih Selektif
SINGARAJA, NusaBali - Jumlah kasus gigitan ular di Kabupaten Buleleng yang tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng hingga Agustus 2024 ini cukup tinggi.
Total ada 41 kasus gigitan ular, hampir separuh dari jumlah kasus sepanjang 2023 lalu sebanyak 84 kasus.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Buleleng dr Putu Arya Nugraha, Selasa (27/8) kemarin mengatakan, ditengah kasus gigitan ular yang cukup tinggi, ketersediaan Anti Bisa Ular (ABU) sangat terbatas. ABU ini pun hanya tersedia di RSUD Buleleng. Terkini hanya tersedia 8 vial saja.
“Ketersedian ABU memang terbatas dan hanya ada di RSUD Buleleng, kalau di faskes lain atau rumah sakit swasta tidak ada,” ucap Arya Nugraha yang juga Dirut RSUD Buleleng.
Keterbatasan ABU ini disebutnya karena ada upaya efisiensi. Sebab ABU yang diproduksi dan didatangkan dari luar negeri juga terbatas. Bahkan di tahun 2023 lalu ketersediaan ABU sempat kosong di RSUD Buleleng. Kondisi ini pun membuat pemerintah mengefisiensikan pemberian ABU.
ABU hanya diberikan pada pasien yang digigit ular berbisa. Berbeda dengan standar pemberian ABU sebelum ada keterbatasan, seluruh pasien yang mengalami gigitan ular baik berbisa atau tidak tetap diberikan ABU. Padahal pemberian ABU juga tidak boleh sembarangan. Hal itu bisa berbahaya untuk pasien yang digigit ular tidak berbisa.
“Saat ini sudah ada standar pemberian ABU. Kami juga lebih banyak edukasi kepada nakes dan masyarakat. Pasien yang masih ragu ular apa yang menggigitnya akan diobservasi terlebih dahulu selama dua hari, kalau tidak ada keluhan efek bisa ular bisa pulang tanpa ABU,” terang Arya Nugraha.
Dari pengetatan standar pemberian ABU pada pasien kasus gigitan ular, dari 41 kasus yang tercatat hingga Agustus ini hanya 16 pasien yang membutuhkan ABU. Belasan pasien itu memerlukan 24 vial atau 2-3 vial per pasien. Jika ketersediaan vial menipis RSUD Buleleng akan mengajukan permohonan ABU ke Dinkes Buleleng yang selanjutnya diteruskan ke Dinkes Provinsi Bali.7 k23
Komentar