nusabali

Mahasiswa Undiksha Kenalkan Budidaya Maggot untuk Atasi Sampah

  • www.nusabali.com-mahasiswa-undiksha-kenalkan-budidaya-maggot-untuk-atasi-sampah

SINGARAJA, NusaBali - Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja menginisiasi pengelolaan sampah organik dengan larva maggot atau Black Soldier Fly (BSF) di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Budidaya larva maggot ini sebagai upaya jangka panjang menangani sampah khususnya di lingkungan rumah tangga.

Kegiatan tersebut dijalankan oleh 12 orang mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (BEM FMIPA) Undiksha. Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) ini berlangsung selama lima bulan sejak bulan Juni hingga September.

Ketua Tim PPK Ormawa, Putu Ngurah Harimbawa mengatakan, pada tahap awal mahasiswa telah melakukan sosialisasi pelaksanaan ke pihak-pihak terkait mengenai program ini. Pihaknya turut melibatkan Pemerintah Desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Karang Taruna Desa, serta Dinas Lingkungan Hidup.

Harimbawa mengungkapkan program ini dilatarbelakangi masih minimnya pemahaman dan pengelolaan sampah di Desa Gobleg. Hal itu menimbulkan dampak nyata. Salah satunya, muncul timbunan sampah di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Tumpukan sampah itu pun menjadi sumber ketidaknyamanan bagi warga.

“Saluran irigasi yang seharusnya vital untuk keberlanjutan pertanian, kini mengalami penyumbatan serius akibat sampah yang dibuang dengan sembarangan. Situasi ini menciptakan ancaman nyata terhadap kesehatan lingkungan dan daya tarik desa,” beber dia, Selasa (27/8) siang.

Melalui program ini, pihaknya ingin menekankan pentingnya pemahaman tentang pengelolaan sampah dalam bentuk solusi aktif. “Kami dan tim berusaha memicu kesadaran masyarakat bahwa pengelolaan sampah bukan hanya sekedar pembersihan semata. Namun jika dimanfaatkan bisa meningkatkan penghasilan,” kata dia.

Anggota tim tersebut memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan sampah organik menjadi pupuk organik ke sejumlah kepala keluarga (KK) dan anggota STT. Warga juga diberikan pelatihan dan pendampingan budidaya larva maggot. Mereka juga merancang teknologi digital dalam pengelolaan bank sampah.

Di sisi lain, Dosen Pendamping Tim PPK Ormawa BEM FMIPA Undiksha, I Nyoman Budayana, berharap program ini dapat berlanjut dan memberikan dampak yang nyata di masyarakat. “Antusiasme dan dukungan dari desa serta pihak terkait sangat tinggi. Kami berharap program ini tidak berhenti di sini, tetapi menjadi inisiatif berkelanjutan yang membawa dampak nyata bagi masyarakat,” ujar dia. 7 mzk

Komentar