Dek Ulik akan Diadu Dalam Survei
Penyanyi pop Bali yang juga Ketua Srikandi Hanura Bali, Ni Made Suastini alias Dek Ulik akan diuji elektabilitasnya (tingkat keterpilihannya) oleh DPP Partai Hanura bersama sejumlah figur, baik kader maupun non kader.
Penjaringan Berakhir, Hanura Klungkung Kirim Nama Kandidat ke DPP
SEMARAPURA, NusaBali
Nama-nama kandidat hasil penjaringan di DPC Hanura Klungkung telah disetor ke DPP dan selanjutnya akan dilakukan survei.
Sejumlah figur yang masuk radar Hanura di Pilkada Klungkung 2018 selain Dek Ulik, yakni figur non kader incumbent I Nyoman Suwirta (Gerindra), Ketut Mandia (PDIP), Made Wijaya (Golkar), dan Tjokorda Bagus Oka (Tokoh Puri). Sedangkan kader Hanura yang juga dikirim ke DPP, yakni Ketua DPC Hanura Klungkung I Wayan Suyasa dan Penasehat Anggota Dewan Penasehat DPC Hanura Klungkung Dewa Gede Cakra Negara.
“Setelah digodok oleh Tim Penjaringan Cabang (TPC) Hanura Klungkung, nama-nama itu lalu disetor ke Tim Penjaringan Daerah (TPD) Hanura Bali dan diteruskan ke DPP Hanura,” ujar Ketua Tim TPC Hanura Klungkung, Nyoman Suastika saat memberikan keterangan kepada wartawan di salah satu rumah makan di Klungkung, Selasa (15/8). Selanjutnya nama-nama tersebut akan disurvei oleh DPP Hanura, untuk mengetahui tingkat elektabilitas dan popularitasnya di masyarakat.
Menurut Suastika penjaringan Cabup-Cawabup Klungkung dilakukan pada 19-31 Juli dan diperpanjang hingga, Selasa (15/8). Selama rentang waktu itu pihaknya sudah menjalin komunikasi politik baik dengan kader, parpol lain, figur politik, non kader dan tokoh masyarakat.
“Nama-nama yang kita setorkan itu memang sudah ada komunikasi sebelumnya,” kata Suastika didampingi Ketua DPC Hanura Klungkung I Wayan Suyasa, dan Bendahara DPC Wayan Buda Parwata. Meskipun kesediaan figur non kader untuk ikut dalam proses penjaringan di Hanura tidak berdasarkan pernyataan resmi, namun Suastika menilai figur tersebut sudah memberikan isyarat lewat simbol. Selain itu mereka juga bertatap muka dengan sejumlah parpol di Klungkung.
Lebih lanjut, Suastika menjelaskan, setelah nama-nama itu dikirim dari DPP akan turun mensurvei ke masyarakat. Rencananya survei dimulai pada 17 Agustus dan hasilnya keluar sebulan kemudian. Apapun keputusan nanti, pihaknya siap menerima dan turut mengawalnya.
“Kita di daerah tetap menjalani sesuai mekanisme, dan memberikan gambaran tentang kondisi di daerah. Karena keputusan finalnya ada di DPP,” katanya. Bocoran yang dihimpun NusaBali, saat ini Hanura tengah menyusun strategi politik untuk menggaet figur-figur kuat di masyarakat. Kalau salah satu dari mereka berhasil digaet tentu akan dipasangkan dengan kader di internal Hanura, baik sebagai cabup maupun cawabup. “Skenarionya akan ada paket antara figur di Nusa Penida dan Klungkung daratan,” ujarnya sumber di Hanura.
Hal ini juga diakui oleh Suastika, pihaknya mendaftarkan figur dari partai lain dan tokoh masyarakat tersebut karena sudah terlihat ketokohan dan kinerjanya di masyarakat. “Karena Klungkung juga memiliki wilayah kepulauan, kemungkinan akan ada paket Klungkung daratan-Nusa Penida,” katanya.
Hanya saja proses itu masih berjalan, bagitupula mengenai arah koalisi sejauh ini juga masih cair. Sementara Hanura sudah mendapatkan lampu hijau dari DPP untuk berkoalisi dengan Partai PKPI.
Dikonfirmasi terpisah, Incumbent I Nyoman Suwirta mengaku memang sempat diajak komunikasi oleh Partai Hanura. Ada usulah agar pihaknya mengambil wakil dari Partai Hanura saat bertarung di Pilkada Klungkung 2018 mendatang. “Tapi saya tidak tidak mengiyakan ajakan itu, karena saya lebih memilih untuk melanjutkan Paket Suwasta jilid II (I Nyoman Suwirta-Made Kasta),” ujarnya. Sehingga kalau dirinya diikutsertakan dalam penjaringan di Hanura itu atas inisiatif dari Hanura.
Sedangkan, Tjokorda Bagus Oka mengaku sejauh ini belum ada komunikasi dengan Hanura terhadap pendaftaran tersebut, namun hal itu sah-sah saja. “Kesiapan saya untuk maju tidak ada,” katanya. Pihaknya mengatakan saat ini Puri hanya mendukung Tjokorda Gede Agung untuk maju dalam Pilkada. *wa
Komentar