Sama-sama Unjuk Massa, Tamba Minta Maaf
Bang-Ipat dan Tamba-Suardana Daftar ke KPU Jembrana
Ipat saat ditanya soal statusnya di Golkar, menegaskan sampai saat ini masih memegang kartu tanda anggota (KTA) Partai Golkar.
NEGARA, NusaBali
Dua pasangan bakal Cabup-Cawabup yang akan bertarung pada Pilkada Jembrana 2024, resmi mendaftar ke KPU Jembrana, Kamis (29/8). Diawali dengan pasangan I Made Kembang Hartawan-I Gede Ngurah Patriana alias Ipat (Bang-Ipat), mendaftar sekitar pukul 09.40 Wita. Disusul, pasangan Tamba-Dana pada sekitar pukul 13.00 Wita.
Dari pantaun NusaBali, kedua Paslon sama-sama show of force atau unjuk pendukung. Sebelum berangkat ke KPU Jembrana, keduanya juga menggelar acara deklarasi. Bang-Ipat berserta iringannya mengawali long march dari Sekretariat DPC PDIP Jembrana di Jalan Ngurah Rai, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, dan mengadakan deklarasi di Taman Sangkur, Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara.
Dalam iring-iringan Bang-Ipat, tampak diikuti duo mantan Bupati Jembrana I Gede Winasa (periode 2000-2005 dan 2005-2010) dan I Putu Artha (periode 2011-2016 dan 2016-2021). Iringan paling depan adalah barisan masyarakat dengan berbagai profesi dan barisan 12 parpol pengusung atau pun pendukung Bang-Ipat.
Dari 12 parpol itu, 3 diantaranya adalah parpol parlemen di DPRD Jembrana, yakni PDIP, PKB, PPP. Sementara 9 lainya adalah parpol non parlemen, yakni Hanura, PBB, PKS, PKN, Gelora, Perindo, Buruh, Ummat, dan Garuda. Di belakang barisan itu, tampak Winasa bersama Artha yang menaiki kereta kencana dan di belakangnya disusul Bang-Ipat.
Di belakang kereta kencana ini juga tampak iringan kesenian baleganjur, bondres, dan berbagai kesenian lainnya. Sesampai di KPU Jembrana, Bang-Ipat juga disambut 6 kesenian jegog, kesenian pencak silat, dan joged bumbung. Proses pendaftaran Bang-Ipat di Kantor KPU Jembrana selesai sekitar pukul 12.00 Wita.
Sementara itu, deklarasi paket Tamba-Dana digelar di Sekretariat Pemenangan Tamba-Dana, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Acara deklarasi digelar sekitar pukul 10.00 Wita. Setelah acara deklarasi, paket Tamba-Ipat beserta pengiringnya berangkat dengan long march dari Sekretariat Pemenangan Tamba-Dana pada sekitar pukul 12.30 Wita dan masuk ke halaman ke KPU Jembrana pada sekitar pukul 13.00 Wita.
Dalam iringan-iringan Tamba-Dana ini pun tampak sejumlah barisan pendukung dari berbagai profesi masyarakat dan barisan 6 parpol. Keenam parpol pengusung atau pun pendukung Tamba-Dana ini, yakni Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, NasDem, PSI, dan PAN. Di samping itu tampak beragam kesenian dan komunitas yang ikut mengiringi.
Berbagai kesenian itu diantaranya tampak ada tingklik, jegog, hadrah, serta barongsai. Sementara beberapa komunitas yang tampak ikut mengiringi paket Tamba-Dana ini ada dari komunitas sepeda ontel, dokar, dan makepung. Proses pendaftaran Tamba-Dana di Kantor KPU Jembrana selesai pada sekitar pukul 15.00 Wita.
Usai pendaftaran, Kembang menyatakan sengaja memilih pendaftaran pada tanggal 29 Agustus karena merupakan hari baik. Kembang menyatakan sengaja memilih mendaftar pagi hari dengan makna akan lahir pemimpin dari upuk timur bersama lahirnya fajar menyingsing. "Menurut ketekan Bali, hari baik adalah hari ini, sebelum jam 12 (siang). Sehingga kami pilih daftarnya pagi," ujarnya.
Kembang menyatakan bahwa pasangan Bang-Ipat ini diiringi simpatisan dengan jumlah mencapai 2.000 orang lebih. Data ini berdasarkan 2.000 konsumsi yang disediakan tim dan hampir setengah peserta tidak kebagian konsumsi. "Hadir juga tokoh legendaris kami, Bapak Gede Winasa yang begitu semangat terus bersama kami. Dan Bapak Putu Artha yang saya anggap kakak, juga hadir di barisan kami," ucap Kembang.
Foto: Pendaftaran pasangan bakal Cabup-Cawabup Jembrana I Made Kembang Hartawan-I Gede Ngurah Patriana alias Ipat (Bang-Ipat). -IST
Dalam menghadapi Pikada Jembrana 2024 ini, Kembang menegaskan tentu menarget kemenangan. Secara hitung-hitungannya, gabungan PDIP beserta PKB dan PPP memiliki modal suara sekitar 48 persen pada Pileg DPRD Jembrana 2024 lalu. Kemudian juga ada dukungan 9 partai non parlemen.
"PDIP, PPP, PKB, ditambah partai non parlemen, kami perkirakan di atas 50 persen. Tetapi jangan lupa, juga ada kekuatan militansi Pak Putu Artha dan militansi loyalis Pak Gede Winasa," ujar Kembang.
Kembang menegaskan, banyak masyarakat yang sangat merasakan bagaimana program-program saat era Bupati Winasa dan Bupati Artha. Dirinya pun berharap kepada masyarakat Jembrana yang pernah merasakan program-program eks Bupati Winasa dan eks Bupati Artha untuk bisa diajak bersama-sama membangun Jembrana lebih baik ke depannya.
Khususnya bersama-sama mewujudkan visi Bang-Ipat, yakni Jembrana yang Maju, Harmoni, dan Bermartabat dengan membangun manusia, alam, dan budaya. "Kedepan Bapak Gede Winasa, kami akan tempatkan beliau menjadi kelompok ahli. Jadi sebagai seorang ahli yang bisa memberikan masukan kepada Bang-Ipat. Saya meyakini ide, gagasan, dan cita-cita beliau masih sangat relevan untuk kami gunakan ke depan," ucap Kembang.
Sementara itu, Ipat saat ditanya soal statusnya di Golkar, menegaskan sampai saat ini masih memegang kartu tanda anggota (KTA) Partai Golkar. Terkait pengajuan diri mundur sebagai Wabup Jembrana pendamping Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Ipat menyatakan masih menunggu surat keputusan (SK) pemberhentian dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri). "Proses mundur sebagai Wakil Bupati Jembrana masih berjalan. Tinggal menunggu surat pemberhentian dari Mendagri," ujarnya.
Secara terpisah, Tamba usai pendaftaran mengatakan sengaja memilih mendaftar pada tanggal 29 Agustus ini karena merupakan hari baik. Versi timnya, ada sekitar 2.500 orang lebih yang mengiringi pendaftaran Tamba-Dana. "Kami meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu dengan kegiatan kami. Dan juga mengaturkan terima kasih yang luar biasa kepada saudara-saudara kita yang sudah ikut deklarasi dan perjalanan menuju KPU. Sesampai di sini, astungkara semua berjalan lancar," kata Tamba.
Dalam tarung Pilkada Jembrana 2024 ini, Tamba menyatakan, tidak mau muluk-muluk tentang target kemenangan. Dirinya menegaskan, targetnya tentu adalah menang atau meriah suara di atas 50 persen. "Kami tidak muluk-muluk. Yang penting kami menang," ucap Tamba yang akan maju denga berstatus sebagai Bupati petahana ini.
Mengenai visi Tamba-Dana, Tamba mengatakan, memiliki visi Asta Cita yaitu 8 program untuk menuju Jembrana Emas 2026. Sejumlah programnya dinyatakan mengedepankan berbagai sektor pembangunan. "Prioritas adalah untuk generesasi muda kita. Untuk lapangan pekerjaan, untuk guru, untuk alam, lingkungan investasi, sumber daya manusia, pengentasan kemiskinan, stunting, dan juga insetif kepada masyrakat yang berjasa pada pembangunan Jembrana," ujarnya.
Sementara Suardana saat disinggung mengenai status Ipat yang masih sebagai kader Golkar, mengatakan bahwa kader kami yang tidak mengikuti daripada aturan organisasi sudah pasti ada aturan yang mengatur dan sanksi-sanksi. Sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan Ipat, Suardana mengaku sudah menyampaikan ke DPD I Golkar Bali.
Kemudian, sambung Surdana, dari DPD I Golkar Bali sudah membahas dan melakukan kajian. Hasil kajian dari DPD I Golkar Bali itu pun dinyatakan sudah dilanjutkan ke DPP Golkar dan tinggal menunggu keputusan. "DPP yang akan memberikan keputusan terkait kader yang tidak mengikuti aturan organisasi. Sekarang prosesnya sudah ada di DPP," ujar Suardana.7ode
1
Komentar