Kementerian Pertanian Tanam Padi Gaga 3 Ha di Rendang
AMLAPURA, NusaBali - Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan RI Andi M Idifitri, serta jajaran, menanam padi gaga varietas luhur secara simbolis di Subak Rendang Sipon, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (29/8). Turut mendampingi, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah, Kepala BSIP (Badan Standarisasi Instrumen Pertanian) Provinsi Bali Dr Drh I Made Rai Yasa.
Penanaman padi ini seluas 3 hektare. Andi M Idifitri menekankan, pentingnya mengoptimalkan menanam padi gaga di Karangasem merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi padi dengan memanfaatkan lahan kering. Sehingga harapannya nanti Karangasem sebagai penghasil pangan yang cukup, sedapat mungkin agar produksinya surplus.
Padi gaga yang ditanam varietas luhur, kata dia, sangat cocok untuk di daratan tinggi di atas 700 meter dari permukaan laut. Sebelumnya, Kementan RI juga bertanam padi gaga seluas 4 hektare di Kelompok Tani Dharma Kerti, Banjar Belatung, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa (13/8).
Saat itu penananam padi gaga varietas luhur menghabiskan bibit 120 kilogram per hektare 30 kilogram. Kadis Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah, mengatakan bertanam padi gaga seluas 3 hektare, juga sebagai demplot (demonstrasi plot) merupakan lanjutan sebelumnya. Sebab, dari Kementerian Pertanian RI melakukan ujicoba, jika itu berhasil nantinya sebagai pusat demplot padi gaga di Indonesia.
"Ttal lahan ditanam padi gaga untuk demplot kali ini, jadi 7 hektare, menghabiskan bibit 210 kilogram. Jika ini berhasil maka akan ada penanaman lanjutan yang lebih luas," kata I Nyoman Siki Ngurah.
Kementan RI tertarik membangun demplot di Karangasem karena telah berhasil membuat demplot (demonstrasi plot) memanfaatkan lahan 0,40 are di Subak Abian Dalem, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu.
Kata Siki Ngurah, Desember 2024 nanti berencana bertanam padi gaga di lahan 200 hektare di delapan kecamatan. Sehingga nantinya mampu meningkatkan produksi padi, yang selama ini kekurangan pasokan.
Lahan yang tersedia di delapan kecamatan, masing-masing: Kecamatan Kubu seluas 50 ha, Kecamatan Abang seluas 40 ha, Kecamatan Karangasem seluas 20 ha, Kecamatan Sidemen seluas 50 ha, Kecamatan Manggis, Kecamatan Selat, Kecamatan Bebandem dan Kecamatan Rendang masing-masing 10 ha.
Disebutkan, keunggulan bertanam padi gaga, bisa tumbuh di lahan kering tanpa irigasi, ramah lingkungan tidak perlu pupuk zat kimia yang mencemari struktur tanah, cocok untuk tanaman tumpang sari, tidak perlu teknologi tinggi, bisa sebagai tanaman pioneer pada pembukaan di lahan kering, dan tidak perlu mengolah terlalu rumit.
Pengolahan lahan bisa mendahului, sebelum musim hujan, hanya memerlukan pupuk kandang atau kompos 5-10 ton per hektare. Kelemahannya, jelas dia, produktivitas padi gaga tergolong rendah 2-3 ton per hektare, dan mudah terserang penyakit.
Menanam padi gaga tidak perlu menyemai bibit, cukup dengan meratakan lahan lalu dibuat lubang-lubang kecil, tiap lubang isinya 3-5 biji, dengan jarak 15 cm x 30 cm, memerlukan bibit 30 kilogram per hektare.7k16
1
Komentar