28 Tukik Mati Saat Menetas

SINGARAJA, NusaBali

Tukik jenis Lekang tersebut diduga mati karena tidak tertolong saat akan keluar dari sarangnya setelah menetas. 23 ekor tukik lain masih hidup.

Telur penyu menetas di Pantai Pemaron tepat di depan Hotel Puri Bagus diketahui secara tidak sengaja oleh Gede Bhuana,40, warga setempat. Dia yang saat itu datang dan nongkrong di pinggir pantai untuk menunggu wisatawan, tidak sengaja melihat ada hewan yang bergerak dari timbunan pasir. 

“Sekitar jam sembilan, saya sama temen-temen biasa nunggu wisatawan. Tiba-tiba saya lihat pasir bergerak-gerak, saya kira kepiting setelah didekati ternyata penyu,” ungkapnya. Bhuana yang pemandu wisata ini segera membongkar pasir tempat tukik-tukik itu keluar.

Tukik-tukik yang berusaha merayap keluar dari sarangnya dibantu keluar dan langsung dimasukkan ke dalam ember yang sudah diisi air. Namun selain menemukan 23 ekor tukik yang masih hidup, dibawahnya ada banyak tukik yang ditemukan mati dan gagal menetas. Penemuan itu pun dilaporkan kepada pemerhati penyu Pantai Penimbangan yang selama ini melakukan penangkaran dan pelestarian penyu.

Pemerhati penyu Pantai Penimbangan, Putu Dedi Yastika yang ditemui di lokasi mengatakan, kegagalan menetas telur penyu yang dikubur induknya di Pantai Pemaron diduga karena terkena air pasang. Keberadaan sarang telur penyu itu juga tidak diketahui warga sehingga kemungkinan besar sering terinjak-injak. Banyak juga telur gagal menetas dan juga tukik mati akibat tidak dapat keluar dari sarangnya.

Dia pun memprediksi penyu yang mengubur telurnya di Pantai pemaron diperkirakan datang pada akhir Juni 2017. “Kalau ini yang terakhir, kemungkinan ada beberapa yang sudah menetas lebih dulu dan sudah berhasil kembali ke laut,” kata dia. 

Sementara itu, 23 ekor tukik yang masih hidup langsung dibawa ke penangkaran dan pelestarian penyu di Pantai Penimbangan. Setelah kondisinya stabil, penyu-penyu itu akan segera dilepas kembali ke tengah laut. *k23