nusabali

Mayat Mr X di Dasar Tebing Pura Uluwatu

Desa Adat Gelar Mecaru

  • www.nusabali.com-mayat-mr-x-di-dasar-tebing-pura-uluwatu

DENPASAR, NusaBali - Mayat pria tak beridentitas alias Mr X ditemukan tergeletak di dasar tebing depan Stage Kecak areal Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Kamis (29/8) sore pukul 17.30 Wita.

Mayat yang kini telah dititip di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar ini tergeletak di antara bongkahan batu di dasar tebing sedalam kurang lebih 90 meter. 

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dikonfirmasi, Jumat (30/8) mengatakan mayat tersebut pertama kali ditemukan seorang warga bernama I Kadek Adianto,39. Saksi yang bekerja sebagai guide ini secara tak sengaja menyoting kamera ke dasar tebing tersebut. "Pada saat itu saksi sedang memandu tamunya. Dia (saksi) menyorot kameranya ke dasar tebing. Saksi melihat pada kameranya ada benda menyerupai tubuh manusia. Temuannya itu lalu dilaporkan kepada Bhabinkamtibmas Desa Pecatu Aiptu Budiantara," beber AKP Sukadi. Oleh Aiptu Budiantara melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kuta Selatan. Aparat Polsek Kuta Selatan dan Satpolair pun dikerahkan ke TKP untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. 

"Untuk memastikan benda itu anggota di lapangan berkoordinasi dengan Balawista Badung dan Basarnas Denpasar. Setelah dilakukan pengecekan oleh tim SAR ternyata benar itu adalah mayat seorang laki-laki," lanjut AKP Sukadi. Namun demikian pihak kepolisian dibuat pusing karena tidak ditemukan dokumen identitas mayat tersebut. Hingga kemarin pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitasnya dan penyebab kematiannya. "Sampai saat ini (kemarin) belum ada petunjuk terkait identitas korban. Kuat dugaan korban meninggal akibat kecelakaan laut. Mayat korban sudah dievakuasi dan dititip di RSUP Prof Ngoerah," pungkasnya.

Upacara mecaru oleh Desa Adat Pecatu pada, Jumat (30/8) siang. –IST 

Sementara Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya mengungkapkan operasi penyelamatan melibatkan berbagai unsur SAR dan masyarakat setempat, dengan tantangan yang cukup berat mengingat kondisi medan dan cuaca saat evakuasi berlangsung. Menurut laporan yang diterima petugas siaga SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar pada pukul 17.20 Wita, jenazah pertama kali terlihat terdampar di tepi pantai, tak jauh dari batas tebing Pura Uluwatu.

“Kita dapat informasi dari Balawista, ada saksi mata yang melihat dari atas tebing, sesosok tubuh terdampar,” ungkapnya. Menanggapi laporan tersebut, sebanyak tujuh personel diberangkatkan ke lokasi dengan membawa peralatan mountaineering. “Korban sudah sempat terseret arus sejauh kurang lebih 10 meter dari dinding tebing, sehingga personel yang turun ke bawah dengan segera menjangkau jenazah tersebut,” jelasnya.

Tebing Uluwatu yang memiliki ketinggian mencapai sekitar 90 meter di atas permukaan laut (Mdpl) menjadi tantangan tersendiri dalam proses evakuasi ini. Akhirnya, jenazah berhasil dievakuasi dan ditarik ke atas tebing dengan bantuan tim SAR gabungan sekitar pukul 20.08 Wita. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah segera dibawa menuju Rumah Sakit Umum Prof Ngoerah Denpasar menggunakan ambulans Sosial Ummat Masjid Agung Palapa untuk pemeriksaan lebih lanjut. Menyusul penemuan jenazah seorang pria tersebut, Desa Adat Pecatu segera menggelar upacara Mecaru sebagai bentuk pembersihan secara spiritual di lokasi kejadian. Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, mengonfirmasi bahwa prosesi Mecaru dilakukan untuk menjaga kesucian kawasan Pura Luhur Uluwatu, yang dianggap sebagai tempat sakral oleh masyarakat setempat.

“Kami melakukan pembersihan secara niskala, karena lokasi tersebut merupakan kekeran (wilayah suci) Pura Luhur Uluwatu. Upacara ini perlu dilakukan untuk membersihkan leteh atau kotor spiritual yang mungkin terjadi akibat kejadian tersebut,” jelas Made Sumerta dihubungi, Jumat siang kemarin. Kata Sumerta, upacara Mecaru Durmanggala dilaksanakan pada, Jumat pukul 14.00 Wita, tepat di depan stage Kecak Uluwatu, yakni lokasi evakuasi jenazah. Kegiatan ini melibatkan pengempon dan pengemong Pura Luhur Uluwatu, serta telah mendapatkan persetujuan dari Puri Agung Jro Kuta, yang memiliki peran penting dalam menjaga tradisi dan kesucian pura. 7 ol3, pol

Komentar