nusabali

Wenny Denada Raih Perunggu

Paramotor Buka Kran Medali Bali di PON XXI

  • www.nusabali.com-wenny-denada-raih-perunggu

Keberhasilan atlet paramotor itu menjadi medali pertama yang diraih kontingen Pulau Dewata. Kami akan terus berjuang mendapatkan hasil terbaik. Semoga bisa dapat emas pada nomor-nomor berikutnya.

DENPASAR, NusaBali
Atlet paramotor Bali Wenny Denada P Haliza berhasil meraih medali perunggu Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024, di Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe, Kabupaten Banda Aceh Utara, Sabtu (31/8). Medali itu diraih dari nomor Wheel Launch Solo (Open) - Economic Distance. 

Keberhasilan atlet paramotor itu menjadi medali pertama yang diraih kontingen Pulau Dewata. Sedangkan untuk raihan medali pada nomor Wheel Launch Solo - Economic Distance itu, yakni emas diraih Hening Paradigma dari Aceh dengan poin 1.000. Kemudian, perak diraih atlet DKI Jakarta, Kevin Surya Nugroho dengan poin 626 dan posisi ketiga diraih oleh kontingen Bali, Wenny Denada P Haliza dengan poin 622.

Sejatinya, ada satu lagi atlet Bali yang berada di posisi ke empat, yakni Agus Rianto yang meraih poin 511. Pada pertandingan itu, total 25 peserta dari 13 Provinsi yang turun pada nomor tersebut. Nah, untuk Bali, menurunkan tiga atlet andalannya masing-masing Wenny Denada P Haliza, Agus Rianto dan Wahyu Wijaya.

Salah satu pengurus Paramotor Bali, Agus Rianto mengaku bahagia atas capaian medali perunggu pertama untuk Bali. Menurut dia, capaian ini berkat kerja keras yang sudah dilakukan selama ini. Dia berharap, cabang olahraga Paramotor ini kembali menyumbangkan medali pada sisa pertandingan di nomor berbeda ke depannya. 

"Alhamdulillah hari ini dapat perunggu pertama. Semoga nanti ada lagi medali yang disumbangkan. Nanti saya akan update tiga jam dari sekarang," kata Agus Rianto, Sabtu sore.

Diutarakan Rianto, pencapaian tersebut patut diapresiasi, apalagi pada pertandingan sebelumnya di nomor navigasi footlauuch salah satu atlet andalan Bali, Azhar Teguh Pangesti mengalami cedera otot pinggang setelah mendarat darurat akibat mati mesin pada ketinggian 15 meter. Kondisi itu tidak menyurutkan mental dan semangat kontingen Paramotor Bali untuk meraih prestasi. 

Agus Rianto mengungkapkan kejadian itu saat Azhar Teguh berlaga bersama dengan 47 atlet dari 17 provinsi lainnya. Saat itu, Azhar bersama atlet lainya lepas landas dari Bandara Malikussaleh, dengan ketinggian 15 meter. 

Menurutnya, ketinggian 15 meter itu titik krusial bagi atlet paramotor saat ada gangguan teknis, seperti gagal mesin. Karena, atlet tidak memiliki cukup waktu untuk manuver. Akibatnya, Azhar Teguh pun mendarat cukup keras di landasan dan cedera otot pinggang. 

Meski demikian, Agus Rianto mengaku, rekannya itu langsung ditangani pihak medis dengan CT Scan usai kejadian, Kondisina saat ini berangsur membaik dan dapat beristirahat di hotel. Bahkan, sore harinya sempat mengunjungi lokasi perhelatan event. 

"Kami terus berjuang untuk mendapat hasil terbaik. Semoga bisa dapat emas pada nomor - nomor berikutnya," kata Agus Rianto. dar

Komentar