Di Bali Ada 51 Sekolah Berada di Lokasi Rawan Tsunami
Sebanyak 500-an murid SD Negeri 2 Tanjung Benoa, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, dilatih kesiapsiagaan menghadapi bencana tsunami, Selasa (15/8).
Murid SDN 2 Tanjung Benoa Dilatih Kesiapsiagaan Bencana
MANGUPURA, NusaBali
Menariknya, saat simulasi ini sejumlah siswa tampak menjiwai. Ada yang menangis dan semuanya memasang muka sedih. Pada saat para siswa berhamburan lari menuju hotel, tak sedikit pengguna jalan menonton aksi para siswa ini. Sesampainya di hotel, para siswa dikimpulkan di lantai tertinggi dan diberikan pertolongam bagi yang mengalami cedera.
Direktur Program Risiko Bencana BNPB Lilik Kurniawan, menjelaskan kegiatan ini sengaja dilakukan untuk memberikan pemahaman terhadap siswa tentang tsunami. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk memasukkan materi pembelajaran tsunami dalam kurikulum.
Berdasar data BNPB, di Indonesia sebanyak 1.617 sekolah berada di daerah rawan bencana khususnya tsunami. Di Provinsi Bali ada 51 sekolah yang berada di daerah rawan tsunami.
“Pusat gempa di Bali berada di selatan. Untuk mengantisipasi masalah ini, sekolah-sekolah kami diidentifikasi. SD 2 Tanjung Benoa ini masuk dalam zona bahaya. Karena tsunami tak bisa dicegah. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mencari tempat perlindungan yang aman,” ujar Lilik.
I Gede Sudiartha, tim ahli penanggulangan risiko bencana Provinsi Bali, menambahkan, simulasi ini bukan hanya melatih tetapi yang paling penting adalah unsur edukasinya.
Selain melakukan simulasi terhadap pelajar, ke depan direncanakan simulasi besar-besaran di Tanjung Benoa. Menurutnya di kawasan Tanjung Benoa terdapat 8 hotel yang telah mendapatkan sertifikasi aman bencana. Kedelapan hotel itu ketika ada sirine bencana berbunyi wajib hukumnya mereka membuka pintu memberi kesempatan masyarakat untuk masuk. *cr64
Komentar