Sutama Pasang Badan untuk Adi-Cipta
Sempat Ditawari Bertandem dengan Suyasa
Sutama menegaskan, rela mengorbankan diri tidak maju bertarung di Pilkada Badung 2024 demi persaudaraan
MANGUPURA, NusaBali
Eks Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung, I Made Sutama menyatakan siap pasang badan mendukung Cabup-Cawabup, I Wayan Adi Arnawa-I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota (Adi-Cipta) yang direkomendasikan DPP PDI Perjuangan (PDIP) untuk Pilkada Badung 2024. Sutama yang merupakan paman dari Cabup Adi Arnawa siap mengarahkan suara pendukungnya, SMS (Sameton Made Sutama) memenangkan Pilkada Badung.
Sutama kandidat non kader yang merupakan mantan birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini, sebelumnya berproses di PDIP sebagai bakal calon kepala daerah, namun tidak direkomendasi Partai Si Moncong Putih (julukan PDIP). DPP PDIP justru merekomendasikan Adi-Cipta. Adi Arnawa sebelumnya menjabat sebagai Sekda Kabupaten Badung.
Sementara tandemnya, Gus Bota adalah caleg DPRD Bali Dapil Badung terpilih di Pemilu 2024. Adi-Cipta akan berhadapan head to head dengan pasangan Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang dimotori Partai Golkar dan Gerindra. Suyasa merupakan Ketua DPD II Golkar Badung asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi. Sementara Alit Yandinata eks kader PDIP yang kini menyeberang ke Partai Gerindra.
Foto: Sutama. -DOK.NUSABALI
Sutama kepada NusaBali, Sabtu (31/8) mengatakan, tidak ada pilihan selain harus membela sang keponakan. “Karena DPP PDIP sudah memutuskan merekomendasikan Adi-Cipta, mau tak mau, saya harus membela paket yang diputuskan DPP PDIP,” ujar Sutama.
Sutama menegaskan, rela mengorbankan diri tidak maju bertarung di Pilkada Badung 2024 demi persaudaraan, walaupun sempat dipinang menjadi tandem Cabup Wayan Suyasa. Selain itu, kata dia, visi-misi Adi-Cipta juga sejalan dengan visi SMS. “Saya korbankan keinginan tidak maju demi saudara. Saya sempat ditawari Cawabup, karena Wayan Disel Astawa tidak jadi berpasangan dengan Pak Suyasa. Tetapi inilah jalan saya, ini takdir alam,” ujar Sutama.
Terkait dirinya tidak direkomendasi DPP PDIP, Sutama mengatakan perebutan tiket Cabup-Cawabup Badung merupakan kewenangan dan hak dari DPP PDIP dalam mengusung calonnya di Pilkada 2024. Karena itu dia minta maaf kepada para pendukung, sebab belum bisa memenuhi harapan SMS. “Saya berterimakasih telah diberikan berproses di PDIP, mungkin ada pertimbangan lain DPP merekomendasikan Adi Arnawa dan Alit Sucipta.
Saya juga berterima kasih sekaligus memohon maaf kepada para pendukung saya, karena belum bisa memenuhi apa yang menjadi harapan Semeton Made Sutama,” ujar Sutama, Jumat (30/8). nat,ind
1
Komentar