Merindukan ‘Karas dan Grip’, Melepas Lilitan Teknologi
ALAT tulis tradisional, yaitu ‘karas’ dan ‘grip’ memiliki peran penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia. Terutama, sebelum adopsi luas alat tulis modern seperti pensil, bolpoin, dan kertas.
Dulu alat untuk menulis, mirip dengan penggunaan kapur di papan tulis pada masa sekarang. ‘Grip’ adalah alat yang digunakan untuk membantu menulis pada ‘karas’. Keduanya tidak akan dibahas sejarah atau penggunaannya di masa silam, tetapi lebih berfokus pada (1) keterampilan menulis, (2) yang membutuhkan alat sederhana, (3) namun efektif.
Mengembangkan keterampilan menulis yang kreatif, inovatif, dan otentik sejak dini adalah langkah penting. Langkah ini untuk membentuk pemikiran kritis dan berkomunikasi yang kuat secara tulis. Keterampilan ini masih langka dilatihkan, baik di rumah maupun di pendidikan anak usia dini.
Kegiatan menulis kreatif dan otentik akan mendorong imajinasi anak sejak dini. Kegiatan demikian dapat dirangsang dengan cerita bergambar. Anak-anak dapat diberi gambar dan diminta untuk membuat cerita berdasarkan gambar tersebut. Ini akan membantu mereka mengembangkan imajinasi dan kemampuan naratif. Atau, anak-anak diajak bermain peran.
Mereka diajak untuk mengekspresikan ide dan karakter yang berbeda. Ini membantu mereka memahami berbagai perspektif dan mengasah keterampilan menulis kreatif. Tambahan pula, keterampilan menulis mengeksplorasi kebebasan berpikir. Biarkan anak menulis tanpa terlalu banyak aturan, hanya mendorong mereka untuk mengekspresikan pikiran mereka.
Ini akan memberi mereka kebebasan untuk bereksperimen dengan ide dan gaya menulis mereka. Juga, anak-anak dibiasakan menulis jurnal harian tentang apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Ini akan membantu mereka mengembangkan suara otentik dalam tulisan mereka.
Walau anak-anak hidup di era kemajuan teknologi tetapi tidak salah melatih mereka untuk memanfaatkan alat-alat sederhana yang diperoleh dari lingkungan terdekatnya. Penggunaan alat sederhana dalam pendidikan menulis anak sangat penting.
Karena, alat-alat ini tidak hanya mendukung keterampilan teknis, tetapi juga memicu kreativitas dan produktivitas. Pensil warna dan spidol memungkinkan anak untuk mengekspresikan diri dengan cara yang lebih visual.
Dengan menggunakan warna, anak dapat menggambarkan emosi, suasana, dan karakter dengan lebih hidup dalam tulisan mereka. Atau, memberikan anak kertas kosong atau buku gambar tanpa garis bisa membuka peluang untuk bebas menulis atau menggambar cerita sesuai imajinasi mereka, tanpa terikat pada struktur tulisan yang formal.
Alat-alat tradisional seperti ‘karas’ bisa memperkenalkan anak pada konsep menulis yang lebih mendasar, mereka belajar tentang pentingnya tekanan dan keteraturan dalam menulis. Yang lebih penting dari kesemuanya itu adalah mengurangi gangguan digital. Dengan menggunakan alat-alat non-digital, anak-anak bisa lebih fokus dan mengurangi ketergantungan pada perangkat digital. Ini membantu mereka untuk lebih berkonsentrasi pada proses berpikir dan menulis.
Menulis secara efektif dengan menggunakan alat-alat sederhana memiliki nilai positif. Menulis dengan pensil, kapur, atau pena membantu anak-anak mengembangkan koordinasi tangan-mata. Ini juga meningkatkan keterampilan motorik halus, yang diperlukan untuk menulis dengan jelas dan rapi.
Alat-alat seperti pensil dan kapur membutuhkan kontrol tekanan dan gerakan yang lebih halus dibandingkan dengan mengetik di keyboard. Ini membantu anak-anak belajar mengontrol kekuatan dan kecepatan saat menulis, yang penting untuk kualitas tulisan. Dengan alat sederhana seperti kertas, pensil warna, atau kapur, anak-anak dapat dengan bebas mengekspresikan ide mereka tanpa batasan yang sering ditemukan dalam alat digital.
Mereka dapat menggambar, menulis, atau mencoret-coret sebagai bagian dari proses kreatif. Menulis tangan membutuhkan lebih banyak waktu dan perhatian dibandingkan dengan mengetik. Ini mengajarkan anak-anak untuk lebih sabar dan teliti dalam menyusun kata-kata dan kalimat, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas tulisan mereka.
Menulis secara efektif dengan alat sederhana bukan hanya tentang nostalgia atau ketahanan terhadap teknologi modern. Ini adalah cara yang kuat untuk membangun fondasi yang kuat dalam keterampilan menulis, mendorong kreativitas, meningkatkan konsentrasi, dan mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bahasa dan budaya. 7
Komentar