Distan Tawarkan Solusi Pemangkasan Tanaman Atasi Krisis Tukang Petik

Tanaman cengkih yang ada di hampir seluruh kecamatan di Buleleng kecuali Kecamatan Gerokgak, berbuah baik dampak cuaca dan iklim yang mendukung. Curah hujan panjang dari akhir 2023 sampai awal tahun 2024 membuat pertumbuhan bunga cengkih maksimal.

 

Kepala Dinas Pertanian Buleleng Gede Melandrat, Minggu (1/9) kemarin mengatakan, produksi perkebunan rata-rata tahun ini mengalami panen raya. Tidak hanya komoditas cengkih, tetapi juga kopi. Hal ini pengaruh siklus tahunan dan juga dampak cuaca. Siklus panen raya disebutnya datang dua tahun sekali.

 

“Kalau di perkebunan memang ada siklus tahunan. Tahun ini bisa panen raya karena musim penghujan tahun kemarin panjang membuat produksi meningkat. Kalau musim kemarau panjang produksi pasti ada penurunan,” ucap Melandrat.

Data terkini Dinas Pertanian, produksi cengkih di Bulan Agustus mencapai 1.048 ton. Produksi tersebut belum termasuk seluruh luas tanam cengkih 8.082 hektare yang tersebar di delapan kecamatan.

Sementara itu, petani cengkih di Buleleng sejak 5 tahun terakhir mengalami kendala krisis tukang petik cengkih. Tanaman cengkih yang terlanjur menjulang tinggi memerlukan keterampilan memanjat khusus yang tidak sembarang orang bisa melakukannya. Memiliki risiko keselamatan tinggi, ongkos panen cengkih pun cukup tinggi. Sebagian petani cengkih saat musim panen mencari tukang petik cengkih dari luar Bali.

 

“Kedepannya memang harus diubah pola budidayanya dengan pemangkasan tanaman. Ini sudah dilakukan di Kecamatan Busungbiu. Selain memudahkan proses panen, ini juga regenerasi tanaman dengan memunculkan tunas baru sehingga produksinya lebih optimal untuk cengkih yang sudah puluhan tahun,” terang Melandrat.

 

Hanya saja, dalam pola pemangkasan yang dianjurkan pemerintah, petani cengkih juga wajib mengimbanginya dengan dukungan pupuk dan hara yang menjadi pakan tanaman untuk bertumbuh dengan baik.7 k23