Menkumham Cek Layanan Imigrasi Bandara Ngurah Rai
MANGUPURA, NusaBali - Untuk mendukung gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan High-Level Forum on Maritime Security and Prosperity (HLF MSP) 2024, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, Supratman Andi Agtas meninjau Kounter Imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Minggu (1/9).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat secara langsung pelayanan imigrasi yang diberikan kepada Warga Negara Asing (WNA) dalam proses pemeriksaan imigrasi, sekaligus memastikan kelancaran hajatan internasional ini.
Menurut Supratman, Bali merupakan destinasi wisata internasional utama di Indonesia dan sering menjadi tuan rumah berbagai event internasional, seperti KTT IAF ke-2 dan HLF MSP 2024 yang saat ini berlangsung. Dia berharap, pelayanan Imigrasi di Bandara Ngurah Rai harus selalu prima, profesional, dan sesuai standar internasional. Dalam kunjungannya, dia didampingi oleh Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Kakanwil Kemenkumham Bali Pramella Yunidar Pasaribu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Suhendra, serta para Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kanwil Kemenkumham Bali.
“Kami bersama-sama mengecek sarana dan prasarana serta memantau secara langsung proses pemeriksaan keimigrasian terhadap penumpang yang baru tiba, termasuk kesiapan konter pelayanan bagi WNA, autogate, dan konter khusus untuk para delegasi KTT IAF 2024,” ujarnya pada keterangan pers yang diterima Senin (2/9) sore.
Meski demikian, Supratman turut memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran petugas imigrasi atas dedikasi mereka dalam menjaga kelancaran KTT IAF ke-2 dan HLF MSP 2024 di tengah padatnya proses pemeriksaan arus WNA. Dia juga memberikan semangat kepada petuga imigrasi agar tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. “Tetap semangat dan terus berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan WNA,” harapnya.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Bali, Pramella Yunidar Pasaribu menyampaikan saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memiliki 60 autogate di terminal kedatangan dan 24 autogate di terminal keberangkatan untuk memperlancar arus pemeriksaan imigrasi di tengah padatnya kedatangan WNA. "Untuk para delegasi KTT IAF, kami menyediakan dua konter khusus masing-masing dengan empat petugas, serta enam mobile unit yang disiapkan di terminal VIP bandara untuk memperlancar arus kedatangan delegasi," imbuh Pramela.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Afrika melalui High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 yang berlangsung tahun ini. Kedua acara tersebut berhasil menarik lebih dari 1.400 delegasi dari 29 negara, menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam menjalin kerjasama internasional. Menlu Retno menyoroti pentingnya Bandung spirit sebagai panduan dalam upaya pembangunan dan kerjasama antara negara-negara di kawasan Selatan.
“Beberapa negara menyatakan bahwa Bandung spirit akan menjadi kompas dalam menavigasi upaya pembangunan dan kerjasama di masa depan. Apalagi tahun depan bertepatan dengan 70 tahun Konferensi Asia Afrika dan Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian African Conference," jelasnya pada konferensi pers di BNDCC, Kawasan The Nusa Dua, Badung, Senin sore.
Menlu Retno juga menggarisbawahi potensi besar Afrika sebagai benua masa depan.
Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Afrika mencapai 4 persen, melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,7 persen. Selain itu, Afrika memiliki bonus demografi dengan populasi usia muda yang besar, yang menjadi salah satu alasan utama Indonesia untuk memperkuat kemitraan di sektor-sektor strategis seperti pangan, energi, kesehatan, dan mineral.
"Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika terus meningkat. Beberapa kerjasama bisnis antara Indonesia dan Afrika telah berjalan dengan baik. Afrika terlalu besar untuk tidak menjadi fokus perhatian kita, dan Indonesia siap bermitra dengan negara-negara Afrika," tambahnya. Indonesia, lanjutnya, akan terus mengawal implementasi berbagai kesepakatan yang telah dicapai, agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata oleh rakyat kedua belah pihak. Beberapa negara Afrika bahkan telah menyampaikan rencana kunjungan kenegaraan dan kunjungan kerja ke Indonesia tahun depan.
Selain memimpin pertemuan para pemimpin, Menlu Retno mengatakan jika Presiden RI Joko Widodo juga melakukan pertemuan bilateral dengan Nigeria, Ghana, Zimbabwe, dan Zanzibar. Pertemuan-pertemuan ini membahas peningkatan kerjasama di berbagai bidang, termasuk kesehatan, energi, infrastruktur, kelapa sawit, pertambangan, ekonomi biru, dan pariwisata. Di sela-sela IAF, Menlu Retno juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral. Ia telah bertemu dengan Menlu Eswatini dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas. MoU ini diharapkan dapat meningkatkan frekuensi kunjungan pejabat dari kedua negara. Selain itu, Menlu Retno juga berdiskusi dengan Mensesneg Angola terkait kerjasama di bidang agroindustri dan perikanan, serta mempersiapkan pembukaan kedutaan besar Angola di Jakarta. 7 ol3
Komentar