nusabali

Akses Masuk Tanah Barak Diubah, Pengunjung Wajib Jalan Kaki atau Pakai Shuttle dari Pengelola

Pengunjung Wajib Jalan Kaki atau Pakai Shuttle dari Pengelola

  • www.nusabali.com-akses-masuk-tanah-barak-diubah-pengunjung-wajib-jalan-kaki-atau-pakai-shuttle-dari-pengelola

MANGUPURA, NusaBali - Akses masuk ke salah satu destinasi di kawasan DTW Pantai Pandawa yaitu Tanah Barak kini diubah. Saat ini kebjiakan baru diberlakukan bagi wisatawan yang ingin melihat keindahan tebing di sana.

Wisatawan tidak diperbolehkan lagi menggunakan kendaraan pribadi ke Tanah Barak. Hal ini diharapkan agar pengunjung dapat menikmati keindahan dan ketenangan Tanah Barak dengan lebih maksimal, sambil mendukung upaya untuk menjaga kebersihan dan ketertiban area wisata.

Direktur Utama BUMDA Kutuh Ni Luh Hepi Wiradani, mengatakan perubahan akses masuk ke kawasan wisata Tanah Barak mulai diberlakukan sejak Rabu (28/8) lalu. Bagi pengunjung yang akan masuk ke kawasan tersebut kini diharuskan untuk berjalan kaki atau menggunakan shuttle yang telah disediakan. Kebijakan baru ini diambil sebagai respons terhadap permintaan agar kawasan Tanah Barak lebih teratur dan nyaman bagi pengunjung.

“Kebijakan ini diambil karena banyak permintaan agar kawasan Tanah Barak lebih dirapikan agar kendaraan tidak lalu lalang mengganggu waktu pengunjung menghabiskan waktu di area tersebut. Kami menata agar pengunjung lebih nyaman untuk berwisata,” ujar jelas Hepi, Selasa (2/9) siang.

Menurutnya, pengunjung dapat memasuki kawasan Tanah Barak melalui pintu masuk Tanah Barak, namun parkir kendaraan pribadi tidak diperkenankan di area tersebut. Sebagai alternatif, pengunjung diharuskan untuk memarkir kendaraan di areal parkir Lelangon. Dari sana, mereka dapat melanjutkan perjalanan ke Tanah Barak dengan berjalan kaki atau menggunakan shuttle yang telah disediakan oleh pihak pengelola.

Untuk biaya, Hepi menambahkan sebesar Rp 25.000 per orang, yang sudah termasuk welcome drink. “Tarif yang sama berlaku untuk semua pengunjung, baik domestik maupun mancanegara, tanpa memandang usia,” ucapnya.

Hepi juga mengungkapkan bahwa kebijakan ini sudah disosialisasikan kepada travel agent, tour leader, dan asosiasi pariwisata untuk memastikan penyampaian informasi yang efektif. Menanggapi reaksi pengunjung, Hepi menyatakan bahwa hingga saat ini respon yang diterima cukup positif. Bahkan rata-rata pengunjung yang menggunakan jasa shuttle ke Tanah Barak bisa menyentuh angka 800 orang per hari. 

“Astungkara, sejak kebijakan dikeluarkan hingga saat ini kami mendapatkan respon positif, di mana pengunjung merasa lebih nyaman tanpa ada lalu lalang kendaraan,” kata Hepi. 7 ol3

Komentar