nusabali

Festival Literasi Perdana di Buleleng, Pupuk Kecintaan Membaca Masyarakat

  • www.nusabali.com-festival-literasi-perdana-di-buleleng-pupuk-kecintaan-membaca-masyarakat

SINGARAJA, NusaBali - Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Buleleng, resmi membuka Festival Literasi Perdana, Selasa (3/9) kemarin. Sejumlah kegiatan digelar untuk memacu dan memupuk kecintaan membaca literasi masyarakat Buleleng. Festival ini akan diselenggarakan hingga Jumat (13/9) mendatang.

Sejumlah kegiatan yang digelar melibatkan semua jenjang pendidikan, mulai dari TK/PAUD hingga SMA/SMK, serta masyarakat umum. Meliputi Lomba Bercerita Tingkat SD, Lomba Sinopsis Tingkat SMA/SMK, Lomba Pustakawan, Lomba Mewarnai Tingkat PAUD/TK, Lomba Kliping Konten Lokal Tingkat SD dan SMP, Lomba Menulis Sejarah Desa Tingkat Pengelola Desa, Lomba Karya Tulis Konten Lokal, Lomba Video Reel, Apresiasi Pemustaka, serta Bedah Buku untuk mengupas karya sastra yang menjadi inspirasi.

Kepala DAP Buleleng Made Era Oktarini dalam laporannya mengatakan, Festival Literasi yang digelar tidak hanya sekedar seremonial, tetapi lebih pada pengamalan gerakan literasi di satuan pendidikan dan masyarakat. Kegiatan ini pun diharapkan dapat memacu semangat generasi muda untuk berliterasi sehingga dapat meningkatkan Indeks Peningkatan Literasi Masyarakat (IPLM)  Buleleng.


“Ini merupakan gerakan untuk menjadikan Buleleng sebagai Kabupaten Literasi. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, Buleleng siap menjadi contoh dalam pengembangan literasi di tingkat provinsi bahkan nasional,” ucap Era Oktarini.

Asisten III Setda Buleleng, Gede Sugiartha Widiada mewakili Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, menekankan festival literasi harus menjadi momen penting untuk mendorong minat baca dan cinta literasi di kalangan masyarakat. Literasi, menurutnya, adalah pondasi utama dalam pendidikan dan pembangunan karakter bangsa.

Menurutnya, peningkatan literasi akan sangat mendukung Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM). “Literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi digital, finansial, budaya, dan lainnya. Setiap ‘warna’ literasi ini penting untuk membangun masyarakat Buleleng yang komprehensif dan berdaya saing,” kata Sugiartha.7 k23

Komentar