nusabali

Workshop Kreatif di Ubud Sambut 250 Tahun BIRKENSTOCK

  • www.nusabali.com-workshop-kreatif-di-ubud-sambut-250-tahun-birkenstock
  • www.nusabali.com-workshop-kreatif-di-ubud-sambut-250-tahun-birkenstock

GIANYAR, NusaBali.com – BIRKENSTOCK, perusahaan alas kaki legendaris asal Jerman, merayakan 250 tahun kiprahnya dengan serangkaian acara di Ubud, Bali, pada Selasa (3/9/2024). Mengusung tema ‘Sustainability,’ perayaan ini berlangsung di Titik Dua dan diisi dengan berbagai kegiatan yang mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan dan kenyamanan—dua hal yang selalu menjadi ciri khas BIRKENSTOCK.

Acara dimulai dengan kegiatan morning walking di Bukit Tjampuhan Ubud, di mana para peserta, termasuk sejumlah influencer seperti Eugenia Blanco dan Zeta, berjalan santai menikmati keindahan alam Ubud sambil menggunakan alas kaki BIRKENSTOCK. "Kami mulai dengan perjalanan santai menikmati keindahan Ubud, yang menggambarkan bagaimana BIRKENSTOCK peduli pada kenyamanan dan alam," ujar Daniel Hagmeijer, Chief Marketing Officer MAP Active.

Salah satu peserta, Eugenia Blanco, menyoroti kenyamanan alas kaki , saat membuka acara yang ia kenakan selama morning walking. "Apalagi kalau jalan jauh, beraktivitas seharian, jadi foot wear yang nyaman itu harus. BIRKENSTOCK ini sangat nyaman, desain bagus dan tahan lama," katanya. 

Eugenia juga menambahkan, "BIRKENSTOCK terlihat kaku, tapi ketika dipakai, nyaman dan ringan banget. Semakin lama dipakai, semakin nyaman."

Setelah perjalanan pagi yang menyejukkan, para peserta diajak menikmati brunch dengan makanan sehat di Clear Cafe, sebuah tempat ramah lingkungan yang sejalan dengan visi BIRKENSTOCK tentang keberlanjutan.

Usai brunch, acara dilanjutkan dengan workshop kreatif di taman belakang Titik Dua Ubud, dimana peserta dibimbing tim Oka Kartini Art Centre untuk belajar memahat kulit. Workshop ini tidak hanya berfokus pada teknik, tetapi juga pada pentingnya menggunakan bahan ramah lingkungan. 

Ida Bagus Putra Baruna, pengelola Oka Kartini Art Centre, menjelaskan bahwa seni dapat diciptakan dengan bahan daur ulang, tidak hanya dari kulit binatang. "Agar kita tidak membuang-buang material," ujar Ida Bagus Putra.

Kolaborasi antara BIRKENSTOCK dan seniman lokal Ubud, menurutnya, melalui proses selektif dengan mempertimbangkan keberpihakan terhadap lingkungan, yang menjadi nilai bersama kedua belah pihak.

Setelah workshop, para peserta diajak mengunjungi pameran yang menampilkan perjalanan 250 tahun BIRKENSTOCK, dari produk awal hingga edisi khusus. Pameran ini memberikan gambaran tentang evolusi merek ikonik yang telah menjadi pelopor dalam industri alas kaki dunia.


BIRKENSTOCK yang lahir tahun 1774 dan telah hadir di Indonesia sejak 2014, kini memiliki gerai di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan lainnya. Melalui acara ini, Birkenstock ingin menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan produk berkualitas yang mendukung gaya hidup nyaman dan berkelanjutan.

Komentar