1.113 Napi di Bali Dapat Remisi HUT RI
Sebanyak 1.113 narapidana yang menghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) dan Rutan (Rumah Tahanan) di seluruh Bali mendapatkan remisi atau pengurangan tahanan bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 pada, Kamis (17/8).
DENPASAR, NusaBali
Khusus untuk Lapas Kelas IIA, Kerobokan, Denpasar, ada sekitar 458 WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) yang mendapat remisi termasuk 20 warga binaan yang langsung bebas.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwilkumham) Bali, Maryoto Sumadi mengatakan dari 1.113 napi yang mendapat remisi, 977 di antaranya mendapatkan remisi umum. Remisi yang didapatkan mulai dari 1 bulan hingga 6 bulan. “27 di antaranya dinyatakan langsung bebas,” jelas Maryoto usai menggelar Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Lapas Kerobokan.
Dari jumlah napi yang mendapat remisi, 24 di antaranya merupakan warga asing. Rinciannya 21 napi asing yang berada di Lapas Kerobokan dan sisanya tersebar di Lapas Karangasem, Tabanan, dan Rutan Bangli dengan jumlah masing-masing satu orang. “Dari jumlah napi asing tersebut, 21 diantaranya berada di Lapas Kerobokan.
Ditambahkannya, hingga 16 Agustus, tercatat ada sebanyak 2.720 orang napi dan tahanan di Bali. Sebagai rinciannya, 1.850 orang berstatus napi, dan 870 orang sisanya berstatus tahanan.
“Sedangkan untuk kapasitas di 10 Lapas dan Rutan di Bali, yakni 1.177 orang atau terjadi over kapasitas (kelebihan huni) sebanyak1.543 orang,” bebernya. Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Kerobokan, Kuta Utara, Badung mengatakan saat ini ada 1.462 orang yang menghuni Lapas Kerobokan dengan rincian 834 merupakan narapidana dan sisanya 628 berstatus tahanan.
Dari jumlah ini, ada 566 napi yang diusulkan mendapat remisi dan yang sudah turun 458 napi. Sisanya 183 napi masih menunggu proses alias belum turun. “Dari kapasitas Lapas Kerobokan 347 orang kini sudah dihuni 1.462 orang atau over kapasitas 1.115 orang atau sekitar 321 persen,” tutupnya. *rez
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwilkumham) Bali, Maryoto Sumadi mengatakan dari 1.113 napi yang mendapat remisi, 977 di antaranya mendapatkan remisi umum. Remisi yang didapatkan mulai dari 1 bulan hingga 6 bulan. “27 di antaranya dinyatakan langsung bebas,” jelas Maryoto usai menggelar Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Lapas Kerobokan.
Dari jumlah napi yang mendapat remisi, 24 di antaranya merupakan warga asing. Rinciannya 21 napi asing yang berada di Lapas Kerobokan dan sisanya tersebar di Lapas Karangasem, Tabanan, dan Rutan Bangli dengan jumlah masing-masing satu orang. “Dari jumlah napi asing tersebut, 21 diantaranya berada di Lapas Kerobokan.
Ditambahkannya, hingga 16 Agustus, tercatat ada sebanyak 2.720 orang napi dan tahanan di Bali. Sebagai rinciannya, 1.850 orang berstatus napi, dan 870 orang sisanya berstatus tahanan.
“Sedangkan untuk kapasitas di 10 Lapas dan Rutan di Bali, yakni 1.177 orang atau terjadi over kapasitas (kelebihan huni) sebanyak1.543 orang,” bebernya. Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Kerobokan, Kuta Utara, Badung mengatakan saat ini ada 1.462 orang yang menghuni Lapas Kerobokan dengan rincian 834 merupakan narapidana dan sisanya 628 berstatus tahanan.
Dari jumlah ini, ada 566 napi yang diusulkan mendapat remisi dan yang sudah turun 458 napi. Sisanya 183 napi masih menunggu proses alias belum turun. “Dari kapasitas Lapas Kerobokan 347 orang kini sudah dihuni 1.462 orang atau over kapasitas 1.115 orang atau sekitar 321 persen,” tutupnya. *rez
Komentar