Paus Disambut Meriah Ribuan Umat Katolik di GBK
PHDI: Penghargaan Terhadap Keragaman dan Persaudaraan
JAKARTA, NusaBali - Kehadiran Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (5/9) sore, disambut meriah oleh sekitar 87.000 umat Katolik yang hadir guna mengikuti ibadah misa. Gelaran ibadah misa bersama Paus Fransiskus ini dimulai pada 17.00 WIB.
Paus Fransiskus tiba di lokasi sekitar pukul 16.15 WIB dengan disambut oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beserta para jajarannya. Presiden Jokowi menyambut kedatangan Paus Fransiskus dan menyalami pemimpin umat Katolik dunia itu saat tiba di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, sebelum perhelatan Misa Akbar. Presiden Jokowi tiba lebih dulu di kawasan GBK, Jakarta sekitar pukul 15.51 WIB, melalui pintu 11 GBK, di Stadion Madya.
Jokowi tampak menumpang mobil Toyota Innova Zenix warna hitam dengan nomor polisi RI 1. Saat tiba Jokowi disambut Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Tampak pula Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan. Tidak berselang lama setelah Jokowi tiba, Paus Fransiskus pun tiba dengan menumpang kendaraan Toyota Innova Zenix putih dengan nomor polisi SCV 1.
Paus kemudian disambut Jokowi tepat di sisi pintu kendaraan yang ditumpanginya. Paus dan Presiden Jokowi tampak berbincang sejenak sembari bersalaman, sebelum berpisah. Selanjutnya Paus berganti kendaraan dengan menumpang mobil Maung MV3 dengan atap terbuka untuk menyapa umat yang sudah berkumpul di Stadion Madya maupun Stadion Utama GBK.
Paus Fransiskus menyapa para jemaat yang hadir di Stadion Madya terlebih dahulu dan kemudian melanjutkan perjalanannya menuju ke dalam Stadion GBK. Para jemaat yang hadir juga menyambut Paus Fransiskus dengan meneriakkan yel-yel yang telah disiapkan sebelumnya. "Viva il Papa, Viva Papa Francisco (Hidup Paus, Hidup Paus Fransiskus)," begitulah yang diteriakkan oleh para jemaat yang hadir. Selain yel-yel, kehadiran Paus Fransiskus juga disambut dengan nyanyian lagu Kristus Jaya dan Ave Maria oleh para jemaat.
Dalam gelaran Misa Kudus ini, Paus Fransiskus berpesan kepada umat Katolik di Indonesia untuk tidak lelah dalam membangun peradaban dan perdamaian di Nusantara. "Janganlah lelah berlayar dan menebarkan jalamu, janganlah lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian! Beranilah selalu untuk mengimpikan persaudaraan!," seru Paus Fransiskus. Paus Fransiskus mengajak kepada para umat katolik untuk mengikuti jejak Santa Teresa dari Kalkuta yang senantiasa peduli kepada orang-orang miskin dan memajukan perdamaian serta dialog.
"Ketika kita tidak memiliki apa pun untuk diberikan, hendaklah kita memberikan ketiadaan itu. Dan ingatlah, bahkan ketika kamu tidak menuai apa-apa, jangan pernah lelah menabur," ucapnya mengutip perkataan Santa Teresa. Dengan bimbingan Tuhan, Paus Fransiskus mendorong kepada seluruh umat Katolik di Indonesia untuk selalu menaburkan kasih dengan penuh keyakinan, serta mengutamakan jalan dialog, alih-alih dengan jalan kekerasan.
Untuk diketahui, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan ketiga kalinya, setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024, untuk mengunjungi empat negara, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Perjalanan selama 11 hari itu akan menjadi lawatan paling lama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut, sejak 11 tahun kepemimpinan atas Tahta Suci Vatikan.
Sementara itu menanggapi kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Ketua Umum Pengurus Harian PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya menilai kunjungan ini menjadi spesial. Lantaran tidak hanya menunjukkan kesederhanaan dengan menaiki pesawat komersil dan memilih mobil yang banyak digunakan masyarakat Indonesia. Melainkan juga memiliki pesan substansi.
"Secara substansi, kunjungan Paus ke negara berpenduduk mayoritas muslim ini memberi pesan dan dorongan untuk terus merayakan penghargaan pada keragaman dan persaudaraan antar penganut kepercayaan," ujar Wisnu Bawa Tenaya melalui pesan tertulisnya, Kamis kemarin. Sebagai bagian dari rangkaian acara kunjungan, Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menandatangani Deklarasi Istiqlal, Kamis (5/9). Deklarasi dihadiri oleh pemimpin majelis keagamaan di Indonesia, termasuk Ketum PHDI Wisnu Bawa Tenaya. Deklarasi Istiqal merupakan deklarasi meneguhkan kerukunan umat beragama untuk kemanusiaan. 7 ant, k22
Komentar