Mitigasi Krisis Iklim untuk Menjaga Kesehatan PDB
JAKARTA, (ANTARA) - Melokalisasi krisis iklim hanya pada sekadar isu lingkungan tidak lagi relevan saat ini. Sebab, nyatanya krisis tersebut justru telah berubah. Ibarat monster, mengancam stabilitas ekonomi global cukup serius.
Paling Mendesak
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai yang panjang dan keanekaragaman hayati yang tinggi, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Beberapa aspek yang paling mendesak untuk diatasi di Indonesia di antaranya ancaman kenaikan permukaan air laut.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap kenaikan permukaan air laut. Banyak pulau-pulau kecil dan daerah pesisir yang terancam tenggelam. Ini akan mengakibatkan hilangnya lahan produktif, kerusakan infrastruktur, dan perpindahan penduduk dalam skala besar.
Kemudian, potensi terjadinya bencana alam ekstrem dengan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir, longsor, dan kekeringan yang semakin meningkat di Indonesia.
Bencana-bencana ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar, kerusakan infrastruktur dan korban jiwa.
Selain itu, potensi kerusakan ekosistem mencakup hutan mangrove, terumbu karang, dan ekosistem lainnya di Indonesia.
Kerusakan ekosistem ini mengancam keanekaragaman hayati, mengurangi daya dukung lingkungan serta memperparah dampak bencana alam.
Di Indonesia krisis iklim dapat mengancam pula sektor pertanian sehingga menyebabkan penurunan produksi pangan, kenaikan harga pangan, dan mengancam ketahanan pangan nasional.
Aspek-aspek tersebut mendesak untuk segera dimitigasi mengingat dampaknya yang secara masif dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar, meningkatkan kemiskinan maupun memperburuk ketimpangan sosial.
Kenaikan permukaan air laut dan bencana alam dapat mengancam kehidupan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pesisir dan kawasan rawan bencana.
Sementara kerusakan lingkungan akibat perubahan iklim dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang sulit diperbaiki serta mengancam keberlangsungan hidup generasi mendatang.
Komentar