Mahendra Jaya Lanjut Jabat Pj Gubernur
Diperpanjang hingga Gubernur Bali Hasil Pilkada Dilantik
Mahendra Jaya kini juga tengah mengikuti seleksi calon pimpinan (Capim) KPK periode 2024-2029, jika terpilih jabatan Pj Gubernur Bali berpeluang akan dilepas
DENPASAR, NusaBali
Pada 5 September 2024, Sang Made Mahendra Jaya genap setahun menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Bali. Penugasan selama satu tahun resmi diperpanjang setelah Mahendra Jaya mendapat surat perpanjangan masa jabatan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada, Kamis (5/9) di Jakarta.
Selain karena kinerja yang baik, perpanjangan diberikan karena Gubernur Bali definitif hasil Pilgub Bali 2024 baru akan dilantik pada Februari 2025 tahun depan. Perpanjangan masa jabatan itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 100.4.2.3/4340/59. "Kemarin di ruang kerja Mendagri sudah menerima Keppres perpanjangan sebagai Pj Gubernur Bali," ungkap Pj Gubernur Mahendra Jaya saat dihubungi, Jumat (6/9).
Mahendra Jaya dilantik sebagai Pj Gubernur Bali oleh Mendagri Tito Karnavian di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta Pusat, pada 5 September 2023 tahun lalu. Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan dan Hukum ini mengisi kekosongan jabatan Gubernur Bali pasca berakhirnya masa jabatan Gubernur-Wakil Gubernur Bali Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati alias Cok Ace (Koster-Ace) per 5 September 2023.
Lantaran masa jabatannya diperpanjang, Mahendra Jaya pun akan menjabat Pj Gubernur Bali sampai dengan dilantiknya gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil Pilgub Bali 2024. "Kalau melihat tahapan (Pilkada), pada 7 Februari 2025 sudah dilantik gubernur terpilih secara serentak," kata Mahendra Jaya. Di sisi lain Mahendra Jaya kini juga tengah mengikuti seleksi calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029.
Jika berhasil terpilih jadi salah satu pimpinan KPK, jabatan Pj Gubernur yang diemban Mahendra Jaya saat ini berpeluang dilepas. Pasalnya masa jabatan pimpinan KPK saat ini akan berakhir pada 20 Desember 2024. Pj Gubernur Mahendra Jaya mengusung semangat ‘Ngrombo’ sejak pertama kali dilantik. Secara periodik ia melaporkan kinerja dalam 10 aspek pembangunan, yaitu pengendalian inflasi, penanganan stunting, BUMD, pelayanan publik, penanganan pengangguran, penuntasan ekstrem dan kemiskinan pengentasan kemiskinan, kesehatan, anggaran, kegiatan unggulan dan perizinan, kepada Kementerian Dalam Negeri.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Bali dan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Bali yang telah berperan aktif, bahu-membahu ‘ngrombo’ berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bahagia secara sakala niskala, memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat Bali,” ujar Pj Gubernur Mahendra Jaya saat menyampaikan pidato dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Bali dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali di ruang sidang utama Gedung DPRD Bali pada 14 Agustus 2024 lalu.
Mendagri Tito Karnavian saat pelantikan Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya dan sejumlah Pj Gubernur lainnya pada 5 September 2023 lalu di Jakarta menegaskan Pj Gubernur harus mengambil posisi netral dalam Pemilu dan Pilkada 2024. "Sebagai ASN saya minta untuk tetap di tahun politik ini mengambil posisi netral tidak pada posisi politik praktis, tapi politik negara untuk membangun daerah masing-masing," tegas mantan Kapolri ini. Ia juga berharap Pj Gubernur tidak ragu meminta masukan kepada gubernur sebelumnya agar pemerintahan dapat berjalan dengan baik. "Yang positif tolong diteruskan kalau ada yang kurang-kurang ya lakukan perbaikan dan terus membangun hubungan dengan pejabat yang lama," ujar Tito.
Untuk diketahui Irjen Pol (Purn) Sang Made Mahendra Jaya sejatinya bukan nama asing bagi publik Bali. Putra Bali kelahiran Singaraja (Buleleng), 3 Juli 1966 ini pernah menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Bali pada tahun 2016. Sejumlah kasus besar berhasil diselesaikan, seperti menangkap pelaku pembobolan rekening nasabah bank yang melibatkan warga asing.
Lulusan Akpol 1989 ini memiliki pengalaman panjang dalam bidang reserse. Sebelum menjabat Staf Khusus Bidang Keamanan dan Hukum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sejak tahun 2022, Mahendra Jaya sebelumnya mengisi sejumlah jabatan strategis di Korps Bhayangkara. 7 cr78
1
Komentar