IRT Dikeroyok Tetangga hingga Babak Belur
Gara-gara Sering Memberi Makan Anjing Liar
Korban, Dian mengaku kecewa dengan polisi tidak menahan para tersangka karena alasan mereka tulang punggung keluarga.
MANGUPURA, NusaBali
Seorang ibu rumah tangga bernama Dian Permata Sari, 39, jadi korban pengeroyokan yang dilakukan tetangganya yang berjumlah 6 orang di Jalan Kutilang, Purigading, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, pada 25 Juni 2024 sekitar pukul 15.30 Wita. Kasus pengeroyokan itu telah dilaporkan oleh korban ke Polsek Kuta Selatan.
Laporan dengan nomor LP/B/86/VI/2024/SPKT/POLSEK KUTA SELATAN/POLRESTA DENLASAR/POLDA BALI itu telah direspons oleh penyidik Polsek Kuta Selatan. Penyidik telah memeriksa keterangan pelapor, terlapor, dan saksi hingga berujung penetapan tersangka terhadap para terduga pelaku. Namun demikian korban merasa kecewa karena polisi tidak menahan para tersangka dengan alasan mereka adalah tulang punggung keluarga.
"Yang melakukan pengeroyokan enam orang. Lima orang dewasa dan satu anak di bawah umur. Para pelaku yang dewasa telah ditetapkan jadi tersangka tetapi tidak ditahan. Sementara anak di bawah umur tidak dijerat hukum," ungkap kporban Dian kepada NusaBali, pada Jumat (6/9) pagi.
Dian mengaku kecewa dengan polisi tidak menahan para tersangka karena alasan mereka tulang punggung keluarga. "Lalu bagaimana dengan saya sebagai korban tidak bisa bekerja akibat kebrutalan para pelaku ? Akibat kejadian itu suami saya juga sering bolos kerja untuk menjaga saya karena sakit," lanjutan Dian.
Dian menceritakan, para pelaku pengeroyokan terhadap dirinya itu adalah tetangganya sendiri yang tinggal di sekitar TKP. Pengeroyokan itu terjadi hanya karena dirinya suka memberi makan anjing liar yang berkeliaran di sekitar rumahnya.
"Saya mengenal mereka semua (para pelaku) karena mereka tetangga rumah saya. Mereka adalah berinisial N, SA, M, A, S, B, SM. Mereka ini terkenal sebagai orang yang sangat kasar di Purigading," ungkap Dian.
Dikatakannya, sebelum terjadi pengeroyokan dirinya memberi makan anjing liar di depan rumahnya. Para melaku mengoloknya dengan mengatainya manusia najis. Kemudian para pelaku yang terdiri dari dua orang laki-laki dan empat orang perempuan itu menerobos masuk ke dalam garase rumahnya dan melakukan penganiayaan. Akibat penyerangan brutal itu sekujur tubuhnya luka-luka dan lebam.
"Pada saat kejadian saya sendirian di rumah. Suami saya kerja. Mereka meludahi dan melempar saya nasi basi. Mereka menendang pada bagian rusuk dan menyeret saya masuk ke dalam garase rumah. Tak hanya itu mereka juga memukul kepala saya pakai helm, mencengkram lengan kanan dan kiri. Sambil beraksi mereka meneriaki saya manusia najis," beber Dian.
Dian juga mengaku dirinya dilaporkan oleh para tersangka ke Polresta Denpasar atas dugaan kekerasan terhadap anak. Dugaan kekerasan terhadap anak itu terjadi pada saat dirinya diserang. "Saya juga tidak tahu saat itu apakah saya memukul anak itu atau tidak. Mereka menyerang saya, otomatis saya bela diri dong," tuturnya.
Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi dikonfirmasi terpisah kemarin siang mengatakan para tersangka tidak ditahan karena berbagai alasan. Ada pertimbangan kemanusiaan dan juga tersangka tidak akan kabur. "Atas pertimbangan penyidik tersangka tidak ditahan dengan alasan
Tidak akan melarikan diri dan tidak merusak barang bukti. Selain itu pertimbangan kemanusiaan. Ada tersangka yang memiliki bayi," ungkap AKP Sukadi. 7 pol
Komentar