Demi Uang Rp 50 Ribu, Teknisi Nekat Edarkan 1,5 Kg Ganja
DENPASAR, NusaBali - Resiko tinggi dan jerat hukum yang membelit Ivandy Putra Pratama, 29, seorang teknisi tak sebanding dengan imbalan yang diterimanya.
Dalam aksinya Ivandy nekat mengedarkan 1,5 kilogram ganja di Denpasar. Setiap kali nempel, Ivandy diberi upah Rp 50 ribu.
Dalam sidang dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, pada Kamis (5/9) sore, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ni Putu Sumyanti mengungkapkan terdakwa Ivandy Putra Pratama didakwa dengan Pasal 114 Ayat (1) UU.R.I No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atau Pasal Pasal 112 Ayat (1) undang-undang yang sama. Penangkapan pria asal Bandar Lampung ini terjadi di Rumah Kost Jalan Bedugul No. 17, Banjar Sari, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, pada 7 Mei 2024.
Aparat dari Polda Bali berhasil menangkapnya setelah menerima laporan masyarakat terkait aktivitas mencurigakan di wilayah Sidakarya, bahkan barang bukti narkotika itu disimpan di tiga tempat berbeda. "Dari penggeledahan di tiga tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan ganja seberat 1.584,79 gram bruto atau 1.525,2 gram netto di dua kamar kost dan sebuah ruko," ungkap JPU.
Di kamar Kost No. 327, polisi menemukan 3,46 gram bruto ganja. Sementara di kamar Kost No. 326, petugas mengamankan 1.523,4 gram bruto ganja yang disimpan dalam delapan plastik klip besar dan satu klip kecil. Sedangkan di depan Ruko Treasure Properties, Kuta Utara, Badung, polisi menemukan 44,93 gram bruto ganja dalam dua plastik klip.
Dalam pengakuannya, terdakwa mengedarkan narkoba dengan cara ditempel di lokasi yang sudah ditentukan dan diberikan upah Rp 50.000 per sekali tempel. Polisi masih memburu Surya, sementara Pratama akan tetap ditahan hingga proses hukum selesai. Terdakwa juga diduga telah melakukan aktivitas penjualan narkotika ini secara rutin di wilayah Denpasar. Total barang bukti yang disita dari ketiga TKP tersebut mencapai 1.584,79 gram bruto atau 1.525,2 gram netto. 7 cr79
Komentar