Gangguan Layanan Air Bersih di 5 Kecamatan, Warga Perumnas Mandi di Sungai
Pengerjaan pipa
UPTD Provinsi Bali
Kabag Teknik Perumda Tirta Tohlangkir
Ida Bagus Sudirga
Objek Wisata Tirtagangga
Mata Air
Perumda
Kami berupaya memberikan pelayanan dengan mobil tanki, tetapi tidak mampu menjangkau seluruh pelanggan. Karena begitu luasnya konsumen yang kena dampak. (Kabag Teknik Perumda Tirta Tohlangkir Ida Bagus Sudirga)
AMLAPURA, NusaBali
Terhitung susdah 12 hari atau sejak Jumat (26/8), pelayanan air bersih dari Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem mengalami gangguan di 5 kecamatan se-Karangasem. Penyebabnya, pipa transmisi berdiameter 630 cm milik UPTD Telaga Waja, Provinsi Bali, di Banjar Ketket, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, bocor.
"Kebocoran itu dalam perbaikan dari UPTD Provinsi Bali, target perbaikan tuntas Senin (9/9)," jelas Kabag Teknik Perumda Tirta Tohlangkir Ida Bagus Sudirga, kepada NusaBali, di Amlapura, Jumat (6/9).
Disebutkan, lima kecamatan yang mengalami gangguan pelayanan, yakni Kecamatan Bebandem di Banjar Kecicang Islam dan Banjar Triwangsa, Desa Bungaya Kangin, di Kecamatan Kubu di Banjar Baturinggit Kelod, Desa Baturinggit, di Kecamatan Manggis di Banjar Belong, Desa Manggis dan sebagai Desa Ulakan, di Kecamatan Karangasem terjadi di Lingkungan Karangsokong di Kelurahan Subagan, sebagian Kelurahan Padangkerta termasuk Perumnas dan Kecamatan Abang di Desa Culik dan Desa Datah.
"Kami berupaya memberikan pelayanan dengan mobil tanki, tetapi tidak mampu menjangkau seluruh pelanggan. Karena begitu luasnya konsumen yang kena dampak," katanya.
Diakui, cukup lama menunggu tuntasnya perbaikan kebocoran yang terjadi, karena masih menunggu barang yang dibutuhkan. "Sekarang tahap pengerjaan kebocoran, mudah-mudahan tuntas sesuai target," tambahnya.
Selama ini, lanjut Ida Bagus Sudirga, Perumda Tirta Tohlangkir membeli air dari UPTD Telaga Waja Provinsi Bali, kemudian didistribusikan ke pelanggan. Berbeda dengan kebocoran di pipa milik Perumda Tirta Tohlangkir, langsung ditangani.
Dikonfirmasi, banyaknya warga di kota Amlapura tiba-tiba beralih mandi dan buang air ke sungai terdekat, terutama yang menyulitkan untuk anak-anak sekolah, dan PNS mesti pagi-pagi mandi ke sungai.
Hal itu diakui karena pasokan air belum normal. Sedangkan suplai air milik Perumda Tirta Tohlangkir tidak mencukupi yang bersumber dari Mata Air Objek Wisata Tirtagangga di Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, mata Air Embukan, di Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, dan Mata Air Tauka di Banjar Tauka, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang.
Di bagian lain, warga perumnas di Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem setiap pagi ramai-ramai mandi dan buang air ke Sungai Jangga. "Ya, pagi-pagi di sini mandi dan buang air ke Sungai Jangga, ada yang hendak berangkat ke sekolah, ada yang hendak berangkat kerja, karena suplai air terganggu," jelas I Nyoman Mika warga Perumnas yang tinggal di Jalan Nusa Indah 9 Amlapura,.
I Nyoman Mika mengaku kasihan kepada anak-anak sekolah, buru-buru mandi di Sungai Jangga, agar tidak terlambat tiba di sekolah. "Kondisi itu terjadi sejak seminggu, sempat dibawakan air gunakan mobil tanki, saya tidak tahu apakah air itu bisa untuk dikonsumsi atau tidak," katanya.7k16
Komentar