DPRD Bangli Bentuk 3 Fraksi
BANGLI, NusaBali - Berdasarkan perolehan kursi hasil Pileg lalu, hanya PDIP dan Partai Golkar yang bisa membentuk fraksi mandiri di DPRD Bangli. Kini, di DPRD Bangli telah dientuk 3 fraksi peridoe 2024-2029.
Tiga fraksi tersebut yakni Fraksi PDI-P, Fraksi Golkar, dan Fraksi Restourasi Raya yang merupakan gabungan dari Gerindra dan NasDem. Ketua DPRD Bangli Sementara I Ketut Suastika mengatakan dewan telah melakukan rapat untuk membahas pembentukan fraksi. Ada tiga partai yakni NasDem dan Demokrat serta Gerindra tidak memenuhi syarat untuk membentuk satu fraksi. “Minimal meraih 3 kursi baru bisa membentuk fraksi," ungkapnya, Jumat (6/9).
Lanjutnya, hanya PDIP dengan 20 kursi dan Golkar dengan 5 kursi yang memenuhi syarat satu fraksi. Sedangkan partai yang tidak penuhi syarat boleh bergabung dengan yang memenuhi syarat dan atau mengabungkan diri bentuk fraksi.
Seperti diketahui, Partai Nasdem dan Demokrat sama-sama memiliki 2 kursi dan Gerindra hanya 1 kursi. Kata Ketut Suastika menambahkan, Partai Demokrat yang meraih 2 kursi bergabung dengan Fraksi PDIP. Sedangkan Partai NasDem dan Gerindra membentuk fraksi gabungan yakni Fraksi Restorasi Raya.
"Kalau Partai Demokrat sudah pasti gabung dengan PDIP. Suratnya sudah ada,” kata politisi PDIP ini.
Terkait nama-nama kepengurusan fraksi, Ketut Suastika mengatakan pihaknya hanya memfasilitasi dan diberikan waktu hingga Senin depan pukul 08.00 Wita untuk menyerahkan nama-nama fraksi dan pengurusnya.
Senin depan ada dua agenda rapat dewan, yakni pembentukan fraksi dan pembentukan pimpinan definitif. Untuk posisi Wakil Ketua DPRD Bangli diraih oleh Partai Golkar dan Demokrat.
Dari Demokrat tugas sebagai Wakil Ketua DPRD Bangli dimandatkan kepada kadernya, I Komang Carles. Sedangkan dari Golkar hingga kini belum ada. “Kalau Golkar belum juga menyerahkan nama sehingga terpaksa kami tinggal. Karena setelah pimpinan difinitif dilantik baru bisa melangkah untuk membentuk Alat Kelengkapan Dewan (AKD),” beber Ketut Suastika.
Dia mengaku telah meminta kepada anggota dewan dari Partai Golkar untuk menyampaikan kepada induk partainya. Karena pada Senin depan akan membentuk fraksi dan pimpinan definitif.
Ketut Suastika mewanti-wanti kepada Partai Golkar, jika sampai terlambat mengirimkan nama siapa yang akan duduk sebagai Wakil Ketua, maka proses pelantikan pimpinan akan berlangsung 2 kali. Walupun demikian secara aturan tidak masalah karena satu pimpinan boleh melaksanakan tugasnya untuk pembentukan AKD dan lainnya.
“Jika sampai Senin tidak ditetapkan adanya pimpinan, maka bisa molor waktunya karena proses pelantikan baru bisa dilakukan setelah turunnya SK Gubernur. Kalau sampai tidak ada pimpinan macet seluruh agenda dewan,” ujarnya.7esa
Komentar