GUPBI: Baru Calon KIM Plus Saja yang Diskusi dengan Kami
MANGUPURA, NusaBali.com - Babi menjadi salah satu komoditas pertanian yang kerap melempem dari sisi kebijakan bahkan di Bali sendiri. Padahal, ekonomi kerakyatan dan kegiatan krama Bali tidak bisa dilepaskan dari komoditas babi.
Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali adalah organisasi yang mewadahi perjuangan industri peternakan babi. Mulai dari pakan tambahan yang masih di luar kebijakan subdisi hingga upaya peningkatan kesejahteraan peternak babi.
GUPBI berharap pemimpin di Bali ke depan memiliki komitmen terhadap pengembangan sektor peternakan babi. Di mana, sektor ini sudah menjadi kekuatan komoditas 'ekspor' pertanian Bali ke luar pulau dan babi juga adalah hewan ternak tradisi bagi krama Bali.
Namun, GUPBI menegaskan diri sebagai organisasi yang netral di Pilkada Serentak 2024 ini. "GUPBI tidak memihak kepada kubu mana pun di Pilkada 2024 ini," kata Ketua GUPBI Bali I Ketut Hari Suyasa.
Meski begitu, GUPBI tidak menutup pintu bagi calon kepala daerah di Bali dari kubu mana pun untuk berdiskusi soal peternakan babi yang jadi bagian dari program mereka. Sejauh ini, baru satu kubu saja yang menunjukkan ketertarikan.
"Ada beberapa pasang calon (paslon) baik di kabupaten dan provinsi yang sudah diskusi dengan kami terkait konsep pengembangan peternakan babi," buka Hari Suyasa kepada NusaBali.com via telepon, Sabtu (7/9/2024) sore.
Ada satu kubu yang disebut Hari Suyasa yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dari Pilbup Tabanan, Pilbup Badung, dan Pilgub Bali. Mereka adalah bakal paslon I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika, I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata, dan Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana.
"Kebetulan baru dari KIM Plus saja yang aktif diskusi dengan kami. Sejauh ini, kami belum sempat dihubungi PDIP," imbuh Hari Suyasa yang masih sebanjar dengan bakal Calon Wakil Bupati Badung Alit Yandinata di Banjar Batanbuah, Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, Abiansemal, Badung.
Kata Hari Suyasa, konsep yang ingin diusulkan KIM Plus adalah mengembangkan peternakan babi untuk peningkatan sumber pendapatan masyarakat. GUPBI berkewajiban memberikan masukan agar program kerja para paslon, siapa pun itu, tepat sasaran. *rat
GUPBI berharap pemimpin di Bali ke depan memiliki komitmen terhadap pengembangan sektor peternakan babi. Di mana, sektor ini sudah menjadi kekuatan komoditas 'ekspor' pertanian Bali ke luar pulau dan babi juga adalah hewan ternak tradisi bagi krama Bali.
Namun, GUPBI menegaskan diri sebagai organisasi yang netral di Pilkada Serentak 2024 ini. "GUPBI tidak memihak kepada kubu mana pun di Pilkada 2024 ini," kata Ketua GUPBI Bali I Ketut Hari Suyasa.
Meski begitu, GUPBI tidak menutup pintu bagi calon kepala daerah di Bali dari kubu mana pun untuk berdiskusi soal peternakan babi yang jadi bagian dari program mereka. Sejauh ini, baru satu kubu saja yang menunjukkan ketertarikan.
"Ada beberapa pasang calon (paslon) baik di kabupaten dan provinsi yang sudah diskusi dengan kami terkait konsep pengembangan peternakan babi," buka Hari Suyasa kepada NusaBali.com via telepon, Sabtu (7/9/2024) sore.
Ada satu kubu yang disebut Hari Suyasa yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dari Pilbup Tabanan, Pilbup Badung, dan Pilgub Bali. Mereka adalah bakal paslon I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika, I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata, dan Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana.
"Kebetulan baru dari KIM Plus saja yang aktif diskusi dengan kami. Sejauh ini, kami belum sempat dihubungi PDIP," imbuh Hari Suyasa yang masih sebanjar dengan bakal Calon Wakil Bupati Badung Alit Yandinata di Banjar Batanbuah, Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, Abiansemal, Badung.
Kata Hari Suyasa, konsep yang ingin diusulkan KIM Plus adalah mengembangkan peternakan babi untuk peningkatan sumber pendapatan masyarakat. GUPBI berkewajiban memberikan masukan agar program kerja para paslon, siapa pun itu, tepat sasaran. *rat
Komentar