Bungkus Lumpia Dominasi Sampah di Pantai Mertasari
DENPASAR, NusaBali.com - Ketua Komunitas Malu Dong Buang Sampah Sembarangan, Komang Sudiarta, mengungkapkan pihaknya bersama relawan secara rutin melakukan bersih-bersih pantai di kawasan Pantai Sanur. Sudiarta mengatakan sampah bungkus lumpia jadi salah satu sampah yang paling banyak ditemukan di Pantai Mertasari, Sanur.
Kuliner lumpia merupakan kuliner wajib setiap mengunjungi pantai berpasir putih ini. Pantai Mertasari yang jadi salah satu pantai di kawasan Sanur tak luput dari sampah bungkus lumpia yang bisa ditemukan hingga di sela-sela batu penahan ombak.
Sudiarta mengatakan pihaknya akan terus mengedukasi masyarakat dan pedagang lumpia untuk menjaga kebersihan pantai.
“Kalau bisa ada aturan tegas di sini di mana mereka bisa berjualan dan pengunjung bisa makan. Kalau sekarang mereka berjualan di mana-mana, sampahnya ada di mana-mana, termasuk di sela-sela batu,” ujar Sudiarta di sela kegiatan ‘Bersyukur Bersama Alam’ yang diinisiasi anggota DPRD Bali Anak Agung Gede Agung Suyoga di Pantai Mercure Sanur, Denpasar, Minggu (8/9) pagi.
Di sisi lain, Sudiarta mengingatkan persoalan sampah tidak bisa diselesaikan secara sendirian. Perlu kerja sama semua pihak, pemerintah, masyarakat, swasta, untuk mengentaskan salah satu persoalan utama di Bali. Menurutnya kebersihan Pantai Sanur saat ini telah jauh meningkat dengan bantuan pihak pengelola pantai.
“Kalau kami sendiri sudah punya tempat pemrosesan sampah residu yang kami dapatkan,” ujar Sudiarta.
Selain bersih-bersih pantai, dalam kegiatan Bersyukur Bersama Alam juga dilakukan pelepasan tukik dan penanaman terumbu karang. Anak Agung Gede Agung Suyoga mengatakan, kegiatan kali ini merupakan salah satu wujud syukurnya setelah terpilih kembali menjadi anggota DPRD Provinsi Bal periode 2024-2029.
“Tanpa restu semesta, saya tidak mungkin sampai di titik ini. Tanpa dukungan kawan-kawan semua, saya bukanlah siapa-siapa. Dan kali ini, bersama kawan relawan, komunitas, dan semesta, kita akan kembali berkolaborasi dalam kegiatan bersyukur bersama alam. Bersih pantai, melepas tukik, menanam terumbu karang, dan duduk bersama menikmati UMKM kita dalam satu rangkaian kekeluargaan dan kebersamaan,” ujarnya.
Agung Suyoga menambahkan bahwa dirinya bersama komunitas akan terus berkomitmen melakukan kegiatan serupa sebagai wahana mengetok tularkan kepada generasi muda Bali bertapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan khususnya pantai dan laut.
“Melalui kegiatan ini saya sampaikan bahwa ini bukan hanya sebuah gerakan bersih-bersih tetapi bagaimana sebenarnya peran sosial media yang begitu masifnya sekarang dapat mempengaruhi gerakan anak-anak muda agar bisa lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan dan alam sekitar. Harapan kita, dengan melakukan gerakan seperti ini mampu membangun mindset di masyarakat bagaimana pentingnya menjaga lingkungan untuk kelestarian alam yang berkelanjutan dan masa depan,” pungkasnya.
Komentar