nusabali

Cengkih di Tabanan Diserang Jamur Putih

  • www.nusabali.com-cengkih-di-tabanan-diserang-jamur-putih

TABANAN, NusaBali - Tanaman cengkih milik petani di Kabupaten Tabanan diserang organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Gangguan tersebut berupa jamur akar putih yang bisa merugikan petani.

Gangguan jamur ini sudah lama menyerang. Namun masih bisa diatasi petani dengan cara melalukan pemupukan secara berkala. Saat ini harga cengkih di petani cukup stabil mulai dari Rp 80.000 sampai Rp 100.000.

Seorang petani cengkih asal Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, I Nyoman Kasim mengaku gangguan OPT ini memang sudah lama menyerang. Agar tidak rugi, dia sendiri melakukan perawatan dengan pemupukan secara berkala. "Yang diserang tidak total, sebagian karena masih bisa diatasi," ujarnya, Minggu (8/9).

Disebutkan, penerapan yang dilakukan adalah pengendalian hama terpadu, antara lain dengan pemupukan. Pupuk yang digunakan yakni pupuk organik (kandang), dan infus akar tanaman dengan cengkeh pupuk cair serta starter pestiada campuran dengan pupuk.

"Penggunaan pupuk kandang misalnya 2 kali selama musim tanam cengkih untuk meningkat daya tahan tanaman cengkih terhadap jamur akar putih," akunya.

Disebutkan, penanganan OPT jamur akar putih harus dilakukan secara benar. Jika kondisi tanaman cengkeh terserang jamur akar putih secara menyeluruh, maka petani harus mengganti tanaman cengkih yang baru.  "Kalau dari 50 pohon hanya satu yang terkena itu masih bisa dikendalikan. Dan sekarang astungkara kami bisa atasi," kata Kasim.

Kasim menyebut saat ini memasuki masa panen yang sudah berjalan sejak Juli sampai September 2024. Diakui, harga cengkih lumayan bagus mencapai Rp 80.000 sampai dengan Rp 100.000 per kilogram tergantung kualitas.  "Sebelumnya harga cengkih dikisaran Rp 60-70.000 per kilogramnya. Namun perlahan terus naik," ungkapnya.

Dikatakan, kenaikan harga cengkih yang ditanam secara tumpang sari ini membawa angin segar bagi petani dan pedagang. Masyarakat berharap harga cengkeh tetap stabil agar perekonomian masyarakat terus tumbuh.

"Sekarang petani dominan menjual cengkih di daerah lokal saja, tidak dikirim ke luar Bali. Mengingat kebutuhan cengkeh cukup tinggi," tandas Kasim.7des

Komentar