Tarif Parkir Bandara Ngurah Rai Naik, Mulai 23 September

Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan lalu lintas kendaraan di sekitar area bandara. Penyesuaian tarif ini akan diterapkan pada berbagai jenis kendaraan yang masuk ke kawasan bandara, baik untuk tujuan antar-jemput penumpang maupun keperluan lainnya.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan menjelaskan penyesuaiann ini dilakukan sebagai respons terhadap peningkatan fasilitas kendaraan bermotor yang terus diupayakan oleh pihak bandara sejak tahun 2019. “Sejak tahun 2019 hingga saat ini, kami selalu lakukan peningkatan fasilitas penunjang kendaraan bermotor seperti pembangunan gedung parkir di terminal internasional dan domestik, pembangunan gedung parkir kendaraan roda dua, serta pelebaran jalan di area Bandara Ngurah Rai. Penyesuaian tarif ini kami lakukan demi memastikan keberlangsungan peningkatan fasilitas tersebut,” ungkapnya, Senin (9/9) siang.

Handy menyebutkan penyesuaian tarif masuk dan parkir kendaraan bermotor terakhir dilakukan pada tahun 2021. Kini, tarif baru yang akan berlaku setelah penyesuaian, diantaranya untuk kendaraan roda empat (R4) adalah Rp 12.000 untuk satu jam pertama dan Rp 6.000 untuk setiap jam berikutnya. Kemudian untuk kendaraan roda dua (R2) adalah Rp 5.000 untuk 12 jam pertama dan Rp 3.000 untuk setiap jam berikutnya. Selanjutnya untuk kendaraan roda enam (R6) atau lebih berlaku Rp 16.000 untuk satu jam pertama dan tambahan Rp 6.000 untuk setiap jam berikutnya.

Sebelumnya, tarif yang berlaku adalah Rp 10.000 untuk satu jam pertama dan Rp 5.000 untuk setiap jam berikutnya bagi kendaraan roda empat. Kemudian Rp 4.000 untuk 12 jam pertama dan Rp 2.000 untuk setiap jam berikutnya untuk kendaraan roda dua, serta Rp 15.000 untuk satu jam pertama dan tambahan Rp 5.000 untuk setiap jam berikutnya bagi kendaraan roda enam atau lebih. 

“Penyesuaian tarif, kami telah melakukan penghitungan biaya pokok pelayanan kendaraan bermotor untuk menentukan besaran penyesuaian tersebut. Kami juga selalu berkoordinasi dengan Badan Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Badung, dan telah mendapatkan tanggapan serta dukungan untuk melakukan penetapan tarif,” tambah Handy.

Selain itu, Handy menegaskan bahwa kualitas pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap menjadi prioritas utama. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Bali, di mana Bandara Ngurah Rai mendapatkan nilai A atau Sangat Baik.

“Penyesuaian tersebut nantinya akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan di Bandara Ngurah Rai yang semakin baik. Tidak hanya dari segi peningkatan fasilitas di Bandara Ngurah Rai saja, tetapi dengan adanya penyesuaian ini maka kemajuan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Badung juga akan terdampak dengan adanya peningkatan kontribusi atas pendapatan asli daerah dalam bentuk retribusi parkir kepada Pemerintah Kabupaten Badung,” jelasnya.

Di sisi lain, Operator Pengelola Parkir di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Djoko Setyo Pambudi mengungkap jika pihaknya siap untuk memastikan pelayanan optimal kepada seluruh pengguna jasa di Bandara I Gusti Ngurah Rai. 

“Sebagai pengelola parkir di Bandara Ngurah Rai, tentu kami akan memastikan seluruh fasilitas pelayanan penunjang parkir seperti operasional Toll Gate, kesiapan fasilitas gedung parkir, serta pengaturan parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai selalu dalam keadaan prima demi kenyamanan pengguna jasa bandara,” ujarnya.

Sementara, Direktur Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Bali, I Putu Armaya berpendapat bahwa Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah berhasil dalam memastikan kepuasan masyarakat atas pelayanan di bandara. Berdasarkan survei yang dilakukan pada Agustus lalu terhadap sekitar 300 responden, Bandara Ngurah Rai dikatakan memperoleh predikat A atau Sangat Baik terkait kepuasan masyarakat. 7 ol3