Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng, Pengembangan Layanan Terkendala Sarpras Pendukung
SINGARAJA, NusaBali - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Hita Buleleng sampai saat ini sudah masuk di 68 kelurahan/desa layanan.
Menjangkau 46 persen daerah layanan dari total 148 desa/kelurahan yang ada di Buleleng, Perumda Tirta Hita belum dapat mengembangkan layanan dengan maksimal, karena masih terkendala sarana prasarana pendukung.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Hita, I Made Lestariana, saat puncak HUT ke 38, Senin (9/9) malam menyampaikan, ada sejumlah kendala yang menjadi tantangan pengembangan layanan. Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi tahun ini terkait potensi debit sumber air baku yang terus menurun setiap tahunnya. Kondisi ini pun sangat terasa di musim kemarau. Kondisi penurunan debit sumber air ini seringkali berdampak pada gangguan layanan kepada pelanggan. Utamanya saat beban puncak pemakaian di pagi dan sore hari.
“Sebenarnya kendala turunnya debit air ini bisa dicarikan solusi dengan menyiapkan reservoar sebanyak-banyaknya, hanya saja sampai saat ini reservoar kita juga masih kurang dari rasio jumlah pelanggan,” ucap Lestariana.
Perbaikan jaringan perpipaan Perumda Tirta Hita Buleleng dalam penanganan gangguan layanan. –LILIK
Menurut Lestariana, saat ini Perumda Tirta Hita melayani 65 ribu pelanggan. Jika rata-rata pemakaian air baku setengah kubik pada satu pelanggan maka idealnya harus ada reservoar dengan kapasitas untuk 30 ribu pelanggan. Sedangkan reservoar eksisting saat ini baru memiliki kapasitas untuk kebutuhan air bersih 13 ribu pelanggan.
“Kami baru punya sepertiga jumlah kebutuhan air pelanggan. Pembangunan reservoar sebenarnya sangat penting karena sistem layanan kami tidak semua gravitasi. Hanya saja perlu sumber permodalan, baik penyertaan modal dari pemkab atau bantuan pusat,” kata pejabat asal Lingkungan Bakung, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng ini.
Dia pun berharap tahun depan ada jalan untuk membangun reservoar yang memerlukan anggaran miliaran rupiah. Pemerintah pusat pun mau membantu anggaran pembangunan reservoar, dengan catatan harus ada penyertaan modal dari pemerintah daerah. “Kalau bantuan pusat sifatnya sharing anggaran, jadi pusat baru bantu kalau ada penyertaan modal dari pemerintah daerah. Mudah-mudahan tahun depan bisa, sehingga kita bisa memaksimalkan layanan,” terang Lestariana.
Sementara itu dari sejumlah titik layanan, Perumda Tirta Hita pun sudah menganalisa daerah-daerah layanan yang sering mengalami gangguan. Seperti Kelurahan Banyuning di Kecamatan Buleleng, Desa Sambangan dan Desa Panji di Kecamatan Sukasada. Tiga titik layanan ini menjadi prioritas rencana pembangunan reservoar karena ada di daerah berkembang dan padat penduduk.7 k23
1
Komentar