nusabali

Populasi Lansia Meningkat, 450 Pakar Bertemu di Bali Bahas Penuaan Penduduk

  • www.nusabali.com-populasi-lansia-meningkat-450-pakar-bertemu-di-bali-bahas-penuaan-penduduk

MANGUPURA, NusaBali.com – Kementerian PPN/Bappenas bersama HelpAge Internasional dan United Nations Population Fund (UNFPA) menyelenggarakan Asia-Pacific Regional Conference (APRC) on Population Ageing di Bali Nusa Dua Convention Center, 10-13 September 2024. Konferensi ini mengusung tema "Reframing Ageing" dan dihadiri lebih dari 450 pakar, pembuat kebijakan, anggota PBB, organisasi internasional, dan masyarakat sipil dari seluruh Asia-Pasifik.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Maliki, menekankan perlunya perspektif baru tentang lanjut usia (lansia). “Indonesia telah berhasil meningkatkan harapan hidup, namun ini juga berarti perubahan struktur demografi yang cepat. Saat ini, lebih dari 11,75 persen populasi Indonesia adalah lansia, dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 19 persen pada 2045,” ujar Maliki.

Ia menekankan bahwa proses penuaan harus dilihat sebagai bagian dari siklus hidup dengan pendekatan lintas sektor. “Kita harus mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan untuk memastikan lansia dapat berperan sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek. Pendekatan intergenerasi sangat penting agar kita tidak mengalami penuaan penduduk sebelum mencapai kesejahteraan,” tambah Maliki.

APRC 2024 berperan penting dalam menciptakan solusi kebijakan yang inklusif di tengah pergeseran demografi kawasan. “Mari kita kembangkan solusi inovatif untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada populasi lansia di Asia-Pasifik,” pungkas Maliki.

Armida Salsiah Alisjahbana, Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP), menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan penuaan penduduk. "Penuaan penduduk adalah tantangan kolektif yang harus dihadapi bersama. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan semua pemangku kepentingan untuk memastikan lansia dapat hidup sehat dan aman secara ekonomi,” jelas Armida.

Selain itu, Cherian Mathews, CEO HelpAge Internasional, menekankan bahwa konferensi ini memberikan kesempatan bagi berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam mencari solusi terbaik menghadapi penuaan penduduk. “Konferensi ini menjadi platform penting bagi kita untuk saling berbagi pengetahuan dan inovasi,” katanya.

Perwakilan Regional UNFPA, Pio Smith, menambahkan bahwa UNFPA mendukung pendekatan berbasis hak dalam menghadapi penuaan penduduk. “Melalui kerja sama antar negara-negara di Asia-Pasifik, kita dapat memperkuat pendekatan berbasis hak untuk menangani isu ini secara komprehensif,” tutup Pio.

Konferensi APRC 2024 diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk menghadapi tantangan demografi di kawasan Asia-Pasifik, serta memberikan jalan menuju kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan bagi populasi lansia.

Komentar