Jaring UMKM Naik Kelas, Teten Minta Kemenko buat Aturan Kredit Scoring
JAKARTA, NusaBali - Kementerian Koperasi dan UKM tengah mendorong pengembangan inovasi kredit scoring agar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dapat mengakses pembiayaan lebih mudah. Sejalan dengan itu, Menkop UKM Teten Masduki mendorong agar Kementerian Koordinator bidang Perekonomian membuat kebijakan terkait hal itu.
Dia mengatakan kebijakan untuk mendorong perbankan mengimplementasikan kredit scoring. Menurutnya, apabila masih menerapkan dengan model penyaluran kredit lama, pelaku UMKM tetap susah dalam memperoleh pembiayaan.
"Karena kalau bank masih menggunakan masih menggunakan histori kredit, UMKM nggak punya aset, nggak punya agunan, udah begitu nggak ada histori kreditnya di bank. Nah karena itu kita minta kepada Menko Ekonomi agar segera membuat kebijakan bahwa bank penyalur KUR harus pakai innovative credit scoring. Itu boleh dong karena pemerintah yang punya program," kata Teten saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, seperti dilansir detikcom, Rabu (11/9).
Dia melanjutkan saat ini perkembangan mengenai credit scoring cukup bagus. Dia menyebut Kementerian Keuangan akan membawa isu tersebut ke rapat bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyiapkan infrastrukturnya. Dia menyebut saat ini sudah ada 17 perusahaan yang mengajukan program tersebut.
Credit scoring merupakan sistem penilaian bagi pelaku usaha atau UMKM yang ingin mendapatkan pinjaman atau KUR tanpa harus menyertakan agunan atau jaminan kepada penyalur kredit. Dengan skema ini, ada data-data tambahan yang menjadi faktor pertimbangan, seperti telepon dan listrik. Dia pun optimis dengan tambahan dua data tersebut semakin banyak pelaku UMKM yang mendapatkan pembiayaan.
"Menteri Keuangan janji akan membawa ini ke rapat KSSK. OJK sudah setuju prinsipnya dan OJK sudah lebih jauh udah menyiapkan infrastrukturnya. Jadi sekarang sudah dibuka izin usaha baru untuk innovative credit scoring. Yang nanti ini akan menyiapkan scoring di UMKM yang layak menerima kredit atau tidak," jelasnya. 7
1
Komentar