Saat Cuaca Panas, Pantang Pakai Baju
Pamangku di Pura Bedugul, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, Jro Mangku Pica, meski usianya telah 84 tahun, secara fisik masih kuat menyabit rumput.
Jro Mangku Pica, Usia 84 Tahun Masih Kuat Garap Lahan Sawah
AMLAPURA, NusaBali
Aktivitas itu ditekuninya setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 09.00 Wita, sejak tahun 1945. Selesai menyabit rumput, Mangku Pica dari Banjar/Desa Ababi, Kecamatan Abang, ini menghalau burung pipit hingga sekitar pukul 17.30 Wita.
Ternyata setelah tiga kali ngewacakang (tenung niskala), dirinya ditakdirkan tak punya keturunan. Meski demikian Mangku Pica tak merasa kesepian, karena tinggal sehalaman dengan tiga adik, kemenakan, dan cucunya.
Hal itu diungkapkannya saat ditemui di sela-sela menghalau burung pipit di Subak Pancoan, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (18/8).
Aktivitas sehari-hari Mangku Pica bersama istrinya Jro Mangku Istri Gion, 81, adalah menggarap lahan sawah 20 are, memelihara dua ekor sapi. Sejak padinya mulai menguning, seharian di sawah sambil menyabit rumput, menunggui padinya agar tidak dijarah burung-burung pipit.
Pamangku kelahiran tahun 1933 ini menuturkan, dirinya hanya sempat mengenyam pendidikan SR (Sekolah Rakyat) di Desa/Kecamatan Abang tahun 1941 selama dua hari, karena gurunya kabur. Untuk keberlangsungan pendidikan, dia belajar sendiri di rumah hingga mampu membaca dan menulis huruf latin dan huruf Bali. Tetapi setelah usianya lanjut, dirinya lupa caranya membaca dan menulis.
Saat bertemu pertama kali, Senin (14/8), Mangku Pica menyatakan dikarunia empat anak dan satu cucu. Tetapi ternyata setelah bertemu untuk kedua kali, yang dimaksud adalah empat kemenakan dan satu cucu. “Saya tidak punya keturunan, sempat ngewacakang tiga kali ternyata dari leluluhur bilang tidak bisa punya keturunan, Tetapi adik-adik saya dikatakan semuanya memiliki keturunan, memang begitu adanya,” ujarnya.
Menurutnya yang terpenting secara fisik dikaruniai keselamatan lahir dan batin. Namun, hal yang tidak bisa dihindarinya, saat cuaca panas dirinya pantang mengenakan baju. “Jika dipaksakan memakai baju saat udara panas, kepala jadi pusing dan penglihatan berkunang-kunang,” tuturnya.
Di usianya yang 84 tahun, Mangku Pica masih kuat mencangkul, menanam padi, dan mencabut rumput di sawah. Sedangkan untuk membajak sawah, menyewa traktor. *k16
1
Komentar