Idealisme Pemuda Motor Pengawasan Partisipatif

Hal itu dikatakan Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Bali, I Wayan Wirka saat Sosialisasi Pengawasan Pemilihan oleh Bawaslu Kabupaten Tabanan, Selasa (10/9). “Jadilah penyambung lidah kami, pionir-pionir baru yang akan mengawal proses kontestasi hari ini. 

Kami di Bawaslu membuka ruang-ruang berpolitik bagi pemuda dengan idealismenya tentang keadilan,” ujar Wirka di hadapan siswa-siswi SMA di Kabupaten Tabanan, persatuan KONI Kabupaten Tabanan, Persatuan Pemuda yang tergabung dalam Kesatuan Olahraga se-Kabupaten Tabanan, dan Jegeg Bagus Kabupaten Tabanan.

Lebih jauh, pria asal Baturiti, Tabanan ini mengatakan, baik Pilkada dan Pemilu bukan sekadar agenda politik 5 tahunan, namun merupakan doa-doa yang digantungkan dan dihembuskan masyarakat yang menginginkan delegasi yang dapat dipercaya dalam membangun masa depannya. 

Menurutnya, pemimpin yang terpilih bukan hanya menjadi pengatur kebijakan, melainkan pemegang kemudi yang menentukan ke mana kapal daerah akan berlayar. Setiap keputusan yang diambil akan membentuk fondasi bagi pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. “Pilihan yang salah bisa menjadikan daerah terjebak dalam pusaran korupsi dan stagnasi, sementara pemimpin yang benar mampu membawa daerah tersebut menjadi mesin pertumbuhan,” ujarnya.

Wirka menegaskan bahwa peralihan kepemimpinan bukan hanya ditentukan di bilik suara saja, proses peralihan kepemimpinan ditentukan di tiap tahapannya.“Begitu besar pengaruh politik sebagai penentu kebijakan, tentu pengawasan proses dan prosedurnya perlu kita awasi bersama. Demokrasi bukan sekadar sistem politik, ia adalah wujud dari kekuatan paling fundamental dalam sebuah negara, yaitu rakyat dan partisipasinya,” papar advokat senior ini. a