BWS Bali-Penida Segera Bantu Ratakan Abrasi Pura Segara Penimbangan
SINGARAJA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Buleleng langsung mengundang Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida untuk membahas sejumlah persoalan yang terjadi di Buleleng.
Mulai dari abrasi pantai yang menjebol halaman jaba Pura Segara Penimbangan dan juga banjir di beberapa titik wilayah Buleleng. Khusus persoalan abrasi Pura Segara Penimbangan di kawasan Pantai Penimbangan, segera akan dibantu alat berat untuk meratakan halaman yang jebol.
Hal itu diputuskan setelah tim BWS Bali Penida meninjau langsung ke lokasi, usai menggelar rapat di rumah jabatan Bupati Buleleng, Kamis (12/9). Kepala BWS Bali Penida Muhammad Noor usai rapat mengatakan, penanganan abrasi pantai baru dapat dilakukan di lahan yang merupakan aset negara.
Penanganan abrasi baru bisa dilakukan BWS Bali-Penida jika lokasi tersebut masuk dalam kawasan tanah negara yang merupakan kewenangan pemerintah pusat. Muhammad Nur mengatakan jika memungkinkan akan dibantu penanganan jangka pendek. Setelah melakukan peninjauan, BWS pun bersedia akan menurunkan alat beratnya untuk meratakan titik lokasi halaman jaba sisi yang jebol karena tergerus gelombang pasang pada bulan Februari-Maret lalu.
“Untuk penanganan jangka panjang dengan membangun pengaman pantai harus masuk dalam program renstra kita yang diprioritaskan di tempat-tempat yang sudah dianggarkan setiap tahun,” terang Muhammad Noor.
Hanya saja dalam pembangunan pengaman pantai tidak sama antara satu titik dengan titik lainnya. Jenis konstruksi disesuaikan dengan kondisi topografi apakah menggunakan jenis pemecah gelombang (breakwater) atau bangunan pelindung pantai (revetment). Terakhir Buleleng mendapat program revetment di sepanjang pantai Tukadmungga pada tahun 2023.
Sementara itu potensi abrasi di Bali dengan garis pantai 633 kilometer sangat tinggi. BWS Bali-Penida mencatat di wilayah Bali 200 kilometer pantai sudah mengalami abrasi termasuk pantai di wilayah Buleleng. Sejauh ini yang sudah tertangani dengan pembangunan break water maupun revetment baru sepanjang 100 kilometer. Sedangkan sisanya 100 kilometer lainnya akan diagendakan setiap tahunnya sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Nasional.7 k23
Komentar