nusabali

Isak Tangis Iringi Keberangkatan 350 Prajurit ke Perbatasan Timor Leste

  • www.nusabali.com-isak-tangis-iringi-keberangkatan-350-prajurit-ke-perbatasan-timor-leste

DENPASAR, NusaBali - Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra melepas 350 prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 741/Garuda Nusantara yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI – RDTL di Pelabuhan Benoa, Pedungan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Jumat (13/9) siang sekitar pukul 14.00 Wita.

Ratusan prajurit tersebut berangkat menggunakan KRI Teluk Sibolga. 

Dalam amanatnya saat upacara pemberangkatan yang digelar di dermaga timur Pelabuhan Benoa, Danrem meminta para prajuritnya untuk menjalankan tugas dengan baik. Selain itu juga diminta jaga nama baik satuan dan harus membawa dampak positif terhadap masyarakat di perbatasan. 

Jenderal bintang satu di pundak ini juga berharap agar semua prajuritnya itu pulang dalam jumlah yang sama. "Para prajurit yang berangkat ini akan melaksanakan tugas jaga perbatasan RI-RDTL selama 12 bulan. Di sana nanti mereka akan menyebar di 26 pos yang tersebar dari Kabupaten Belu sampai Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur," ungkap Danrem kepada wartawan usai melepas ratusan prajuritnya kemarin. 

Danrem menjelaskan tugas pokok dari 350 prajuritnya itu adalah menjaga perbatasan agar tidak disusupi orang dari luar dan juga permasalahan lainnya. Selain itu para prajuritnya itu juga memiliki tugas pembinaan teritorial dan pengecekan patok perbatasan. 

Danrem mengaku para prajuritnya ini berangkat dengan membawa program unggulan. Salah satunya mengolah ubi jadi kerupuk dan lainnya. Program ini nanti akan diajarkan kepada masyarakat di perbatasan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. "Agar para prajurit ini dapat menjalankan tugas dengan baik saya mengajak keluarga untuk berdoa agar mereka semua dapat menjalankan tugas dengan baik dan tidak kurang satu apapun," harap Danrem.

Upacara pelepasan ratusan prajurit Yonif 741/Garuda Nusantara kemarin berlangsung penuh haru. Sebelum mereka semua naik ke atas kapal mereka semua diizinkan untuk berpelukan sama istri, anak, ataupun keluarga yang hadir melepas mereka. Momen itupun diwarnai isak tangis, utamanya anak-anak mereka yang masih kecil. 7 pol

Komentar