4 Hari Menghilang, Nelayan Ditemukan Tewas
Seorang nelayan dari Banjar Melaya Pantai, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Abdulah, 60, yang dilaporkan menghilang saat melaut ditemukan tewas, Jumat (18/8).
NEGARA, NusaBali
Korban yang menghilang sejak 4 hari lalu ini ditemukan mengambang di Pantai Melaya, Banjar Klatakan, Desa/Kecamatan Melaya, sekitar pukul 07.30 Wita.
Informasinya, mayat korban pertama kali ditemukan warga Banjar Klatakan, Jumilah, 48. Pagi sekitar pukul 07.30 Wita, saksi kebetulan lewat di pantai dalam perjalanan pulang dari mencari daun kelapa kering. Saksi kaget melihat mayat mengambang langsung berteriak minta tolong. Teriakan itu didengar suaminya, Yono Priyadi, 43, yang kebetulan sedang memperbaiki jaring di tepi pantai. Temuan mayat mengambang itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian termasuk Kantor Pos SAR Jembrana.
Pasca menerima laporan itu, personel Pos SAR Jembrana yang berkantor di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, langsung melakukan evakuasi. Ketika sudah berhasil dievakuasi ke tepi pantai, mayat laki-laki yang mengenakan dua baju, yakni bagian luarnya mengunakan baju kaos lengan panjang warna abu-abu dan bagian dalamnya menggunakan baju kaos warna hitam. Anak Abdulah, Daeng Abidin, 34, yang ikut mengecek ke lokasi memastikan mayat itu adalah Abdulah, ayahnya.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai mengatakan, berdasar hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Jembrana bersama petugas medis dari Puskemas Melaya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pada tubuh korban banyak luka, telinga bagian kanan hilang, kelopak mata kanan keluar darah, lidah tergigit masih dalam keadaan utuh, kulit dada terkelupas sampai perut, serta luka pada pelipis. Namun sejumlah luka itu, diperkirakan karena korban sempat terombang-ambing di laut.
Dari pihak keluarga korban, juga sudah mengikhlaskan kejadian tersebut. Karena itu, setelah dilakukan identifikasi awal, mayat korban langsung dibawa ke rumah duka. “Dari pemeriksaan luar tidak ada kejanggalan-kejanggalan. Perkirannya, murni karena tenggelam di laut. Pihak keluarga sudah mengiklaskan kejadiannya,” ujarnya. *ode
Korban yang menghilang sejak 4 hari lalu ini ditemukan mengambang di Pantai Melaya, Banjar Klatakan, Desa/Kecamatan Melaya, sekitar pukul 07.30 Wita.
Informasinya, mayat korban pertama kali ditemukan warga Banjar Klatakan, Jumilah, 48. Pagi sekitar pukul 07.30 Wita, saksi kebetulan lewat di pantai dalam perjalanan pulang dari mencari daun kelapa kering. Saksi kaget melihat mayat mengambang langsung berteriak minta tolong. Teriakan itu didengar suaminya, Yono Priyadi, 43, yang kebetulan sedang memperbaiki jaring di tepi pantai. Temuan mayat mengambang itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian termasuk Kantor Pos SAR Jembrana.
Pasca menerima laporan itu, personel Pos SAR Jembrana yang berkantor di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, langsung melakukan evakuasi. Ketika sudah berhasil dievakuasi ke tepi pantai, mayat laki-laki yang mengenakan dua baju, yakni bagian luarnya mengunakan baju kaos lengan panjang warna abu-abu dan bagian dalamnya menggunakan baju kaos warna hitam. Anak Abdulah, Daeng Abidin, 34, yang ikut mengecek ke lokasi memastikan mayat itu adalah Abdulah, ayahnya.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai mengatakan, berdasar hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Jembrana bersama petugas medis dari Puskemas Melaya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pada tubuh korban banyak luka, telinga bagian kanan hilang, kelopak mata kanan keluar darah, lidah tergigit masih dalam keadaan utuh, kulit dada terkelupas sampai perut, serta luka pada pelipis. Namun sejumlah luka itu, diperkirakan karena korban sempat terombang-ambing di laut.
Dari pihak keluarga korban, juga sudah mengikhlaskan kejadian tersebut. Karena itu, setelah dilakukan identifikasi awal, mayat korban langsung dibawa ke rumah duka. “Dari pemeriksaan luar tidak ada kejanggalan-kejanggalan. Perkirannya, murni karena tenggelam di laut. Pihak keluarga sudah mengiklaskan kejadiannya,” ujarnya. *ode
1
Komentar