Kesehatan Mental di Bali Perlu Perhatian Serius
IB Rai Mantra dan Nyoman Parta Dukung Usulan Program
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia jatuh pada setiap 10 September, sedangkan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia diperingati tiap 10 Oktober.Acara ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk komunitas kesehatan jiwa dan organisasi profesi, dengan tujuan menjaring solusi program kesehatan jiwa untuk Bali.
Dr I Gusti Rai Putra Wiguna SpKJ, Ketua PDSKJI Cabang Denpasar dan Koordinator FORKOM ProKeswa Bali, menyampaikan pentingnya penanganan kesehatan mental di Bali yang hingga saat ini belum mendapatkan perhatian memadai. Ia memaparkan sejumlah usulan program yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh pemimpin Bali mendatang.
“Kita perlu mendirikan Panti Bina Laras untuk Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang terlantar. Selain itu, suicide helpline yang terhubung dengan layanan darurat harus segera dikembangkan. Bali memiliki angka bunuh diri tertinggi di Indonesia, dan kita harus bertindak cepat," ujar dr Rai Putra Wiguna.
Diskusi ini turut menghadirkan IB Rai Dharmawijaya Mantra, anggota DPD RI terpilih periode 2024-2029, yang menekankan pentingnya regulasi dan komitmen dari pihak eksekutif dalam menangani masalah kesehatan jiwa di Bali.
"Masalah ekosistem hukum harus segera dibenahi. Pemerintah daerah bisa segera mengajukan usulan ke legislatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan ini. Eksekutif punya peran kunci, komitmen dan konsistensi adalah kuncinya," ujar mantan Walikota Denpasar ini.
Selain itu, I Nyoman Parta, anggota DPR RI Komisi VI, juga turut hadir dan menyoroti tingginya angka kekerasan, termasuk bullying, serta penyalahgunaan narkoba di Bali yang berkontribusi pada meningkatnya masalah kesehatan mental di kalangan masyarakat.
“Kami di DPR terus mendorong agar BPJS dapat menanggung biaya rehabilitasi bagi korban kecanduan judi online dan percobaan bunuh diri akibat gangguan jiwa. Ini bukan hanya soal fisik, tapi soal menjaga keseimbangan mental masyarakat,” ungkap Nyoman Parta.
Acara ini menjadi momentum bagi Bali untuk bergerak maju dalam memperbaiki layanan kesehatan jiwa, dengan harapan bahwa seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi menciptakan solusi yang nyata bagi masyarakat.
Komentar