Pendaki asal Tabanan Jatuh ke Jurang di Bukit Trunyan, Kintamani, Bangli
Desak Sempat Tak Diizinkan Mendaki, Ditemukan Tak Bernyawa
Desak Astiti bersama rekannya mendaki Bukit Trunyan, Kintamani, Jumat (13/9). Setibanya di puncak dan akan melanjutkan perjalanan, Desak Astiti terpeleset dan jatuh ke jurang.
TABANAN, NusaBali
Pendaki asal Banjar Munggal, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Desak Made Putri Suasti Astiti, 28, yang jatuh di jurang Bukit Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ditemukan dalam kondisi meninggal pada Sabtu (14/9), di kedalaman 250 meter.
Perempuan yang mendaki bersama temannya I Made Surya Darma, 30, ditemukan setelah pencarian sehari oleh tim gabungan sejak dilaporkan terpeleset lalu jatuh ke jurang pada Jumat (13/9).
Kapolsek Kintamani Kompol Nengah Sukerna saat dikonfirmasi, Sabtu kemarin, menyampaikan awalnya Desak Astiti bersama rekan melakukan pendakian di Bukit Trunyan. Keduanya sampai di puncak Bukit Trunyan, hendak melanjutkan pendakian ke Bukit Abang.
Karena rekannya belum pernah mendaki ke Bukit Abang maka Desak Astiti yang berjalan di depan.
“Menurut rekannya, korban sebelumnya sudah pernah mendaki Bukit Abang melalui Bukit Trunyan. Maka itu korban berjalan di depan,” kata Kompol Sukerna.
Kemudian saat sampai di pertengahan Bukit Trunyan dan Bukit Abang, korban terpeleset dan jatuh ke jurang.
Disinggung terkait pencarian, Kompol Sukerna mengatakan untuk pencarian telah dilakukan sejak Jumat (13/9). Pencarian berlanjut hingga Sabtu kemarin, dan posisi korban diketahui berada di jurang dengan kedalaman 250 meter.
“Upaya pencarian melibatkan tim gabungan dari Polsek Kintamani, Kodim Bangli, Basarnas Karangasem, SAR Polda Bali, serta kelompok wisata Trunyan. Untuk mencari posisi korban digunakan drone. Setelah ditemukan titik korban, maka korban dievakuasi menggunakan tali,” tutur Kompol Sukerna.
Proses pencarian korban jatuh ke jurang di kawasan Bukit Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (13/9). –IST
Menurut Kompol Sukerna, proses evakuasi dari pukul 11.00 hingga 21.30 Wita. Proses evakuasi lama dikarenakan medan yang ekstrem.
Kelian Dinas Banjar Munggal Putu Dedy Mahendra, mengatakan korban memang warganya. Kesehariannya bekerja sebagai karyawan di salah satu bank BPR. “Saya sempat datang kemarin (Jumat) ke rumah korban sejak diinformasikan jatuh,” ujarnya.
Menurut Putu Mahendra, sesuai informasi dari orangtuanya, dua hari sebelum mendaki sempat meminta izin. Namun orangtua tak mengizinkan Desak Astiti mendaki. “Tetapi diam-diam ternyata pergi mendaki pada Jumat pagi,” ucapnya.
Putu Mahendra menegaskan keluarganya mengetahui Desak Astiti terjatuh atas informasi dari rekan yang diajaknya mendaki. “Teman korban ini menelepon kakak korban, dan kakak korban menginformasikan kepada kedua orangtuanya,” ujarnya.
Proses evakuasi jenazah Desak Astiti yang jatuh ke jurang di Bukit Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Sabtu (14/9) malam. –IST
Untuk saat ini, menurut Putu Mahendra, keluarga masih menunggu proses evakuasi. Desak Astiti adalah anak kedua dari dua bersaudara. Korban memang memiliki hobi mendaki dan bersepeda. “Orangtuanya sekarang sedang menunggu di rumah. Kakak korban yang ke Bangli untuk menjemput,” tegas Putu Mahendra.
Hal senada disampaikan oleh Perbekel Kukuh I Made Sugianto. Kepergian warganya menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Karena sebenarnya kegiatan mendaki Desak Astiti tak diizinkan oleh orangtuanya. “Orangtua mungkin sudah punya firasat. Ibu dan ajiknya sudah melarang mendaki,” kata Sugianto.
Menurut Sugianto korban memang memiliki hobi mendaki dan gemar olahraga. “Selaku pribadi dan atas nama warga Desa Kukuh, turut berduka cita atas musibah yang menimpa korban. Desak ramah, suka bergaul, suka olahraga lari, sepeda, dan mendaki,” ucapnya.
Sebelumnya dilaporkan seorang pendaki jatuh di kawasan Bukit Trunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (13/9). Pendaki tersebut jatuh ke jurang yang diperkirakan berkedalaman 500 meter. Hingga Jumat malam, proses pencarian masih berlangsung.
Informasi yang terhimpun, pendaki yang jatuh ke jurang adalah Desak Made Putri Suasti Astiti, 28, asal Kecamatan Marga, Tabanan. Desak Astiti bersama rekannya Made Surya Darma, 30, awalnya menuju Desa Trunyan. Sekitar pukul 06.00 Wita, keduanya melakukan registrasi untuk pendakian. Keduanya sampai di puncak Bukit Trunyan sekitar pukul 09.00 Wita. Namun saat akan melanjutkan perjalanan, Desak Astiti terpeleset hingga jatuh ke jurang.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada petugas/pemandu serta pihak berwajib. Upaya pencarian dilakukan, namun hingga malam hari belum diketahui keberadaan korban.
Proses pencarian melibatkan tim gabungan, TNI/Polri, BPBD maupun masyarakat. 7 des, esa
1
Komentar