Kondisi Angin Tak Berpihak, Gusti Fazli Raih Perak Panahan
BANDA ACEH, NusaBali - Atlet panahan putra Bali Raden Mas Gusti Fazli Kertinegoro harus puas di posisi kedua alias meraih medali perak usai kalah di final cabang olahraga (cabor) divisi Individu Recurve Putra, di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pada Sabtu (14/9).
Sebelumnya, Gusti Fazli digadang-gadang meraih medali emas PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut. Sekretaris Umum Pengprov Perpani Bali yang juga salah satu pelatih panahan PON Bali, Infithar Fajar Putra menilai kekalahan Gusti Fazli karena kondisi angin yang tak menentu.
Infithar Fajar mengaku bukan bermaksud mencari kambing hitam karena gagal meraih medali emas, namun kondisi angin memang cukup kencang. Akibatnya, Gusti Fazli pun kalah dari atlet Jawa Barat Ahmad Khoirul Basith.
"Saat Khoirul Basith shooting saat itu angin tak begitu besar, dan sebaliknya saat Gusti Fazli shooting anginnya malah cukup kencang. Akibatnya, anak panah Gusti Fazli melaju tidak bagus," ujar Infithar Fajar, Sabtu (14/9).
Menurut Infithar Fajar, persaingan keduanya saat final sangat ketat. Awalnya Gusti Fazli ketinggalan 0-2, lalu mengejar jadi 2-2. Gusti Fazli kemudian berbalik unggul 4- 2, tapi disusul 4 – 4. Lalu kondisi angin memaksa Gusti kalah 4-6.
Dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena itu sudah kehendak alam dan Gusti Fazli memang kurang beruntung. Infithar berharap Gusti terus berkembang di masa mendatang, karena usianya masih muda.
Ya, Gusti alah siswa SMA Primagama dan klub panahan Bali Archery School (BAS).
Basit sendiri diakui Infithar memang atlet Pelatnas Panahan 2023 dan pernah dikalahkan Gusti Fazli 6-0 pada Kejurnas Junior 2022 di Yogyakarta. Tapi, kata Fajar, ini pencapaian yang sudah bagus meski ada kendala alam.
"Ke depannya setidaknya bisa akan lebih meningkatkan prestasi bagus bagi Gusti. Semoga di nomor lainnya akan pecah medali emas PON 2024, dan medali perak jadi motivasi para pemanah Bali lainnya yang belum bertanding," tutup Infithar Fajar Putra.dar
Komentar