Koster Pelopori Komitmen Pemimpin Siap Dikritik
Panaskan Mesin Partai di Klungkung Jelang Pilkada
DENPASAR, NusaBali - Calon Gubernur (Cagub) Bali Wayan Koster menjadi pelopor pemimpin yang komitmen tidak anti kritik ketika memimpin daerah.
Dalam gebrakan yang dilakukan konten kreator Kak Onyot, Koster yang merupakan Gubernur Bali periode 2018-2023 ini menandatangani pernyataan bahwa ketika menjabat nanti siap ‘diteror’ alias dikritik selama 5 tahun ke depan. Penandatanganan komitmen siap dikritik yang bertepatan dengan Hari Demokrasi tersebut dilakukan, Minggu (15/9) dan viral di media sosial.
Konten kreator Kak Onyot yang dikenal dengan komedi kritisnya ini, dalam video yang viral tersebut menantang Cagub Bali, Wayan Koster dan seluruh calon kepala daerah di Bali dari partai apapun untuk menandatangani pernyataan komitmen siap dikritik oleh Kak Onyot. Dalam komitmen tersebut juga disepakati jika Kak Onyot mengkritik kebijakan pejabat daerah, sang pejabat tidak akan melakukan intimidasi.
Yang menarik, Kak Onyot mengemas tantangan ini dalam bentuk sindiran yang dikaitkan dengan kasus video landak yang diposting dalam akun media sosial Kak Onyot. Postingan tersebut sudah ditonton lebih dari 8,1 juta orang. Kak Onyot dengan celotehan yang khas dan dikenal dengan lontaran istilah ‘konslet’ menantang Cagub Wayan Koster untuk siap dikritik. "Bapak boleh dikritik kan pak? Selama lima tahun lho pak? Boleh?" tantang Kak Onyot kepada Cagub yang diusung PDIP dan koalisi ini.
Ditantang Kak Onyot, Cagub Wayan Koster langsung menegaskan siap menjalankan komitmen siap dikritik selama lima tahun pemerintahannya. "Kalau tidak boleh berarti konslet," ujar politisi PDI Perjuangan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, ini.
Penandatanganan komitmen calon pemimpin yang memunculkan Koster sebagai yang pertama tersebut, banyak masyarakat yang mendukung langkah Kak Onyot dengan memberikan tanggapan. "Betul banget, tandatangan wajib," ujar netizen merespon video yang viral tersebut. "Pemimpin kalau nggak berani dikritik mendingan nggak usah nyalon," ujar netizen lainnya memberikan tanggapan.
Dalam videonya, Kak Onyot menyatakan penandatanganan ini dimulai tanggal 15 September bertepatan dengan hari demokrasi internasional. Selain itu Kak Onyot sempat memposting antusias kaum muda terkait penandatanganan komitmen ini. Kaum muda menyatakan penandatanganan ini akan menjadi pedoman dalam memilih di pilkada nanti. "Pada tanggal 15 September hari ini calon gubernur Bapak Wayan Koster yang pertama bersedia menandatangani pernyataan komitmen," ujar Kak Onyot dalam video tersebut. Dalam media sosialnya Kak Onyot juga sempat mengunggah postingan penandatanganan ini merupakan wujud nyata kembalinya kedaulatan demokrasi di tangan rakyat, karena seorang rakyat seperti Kak Onyot diberikan hak untuk mengkritik pejabat yang terpilih nanti selama 5 tahun ke depan.
Sementara dalam pantauan NusaBali di akun Tiktok ‘Kak Onyot’ setelah penandatanganan oleh Cagub Wayan Koster, penandatanganan serupa juga dilakukan Cagub yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Made Muliawan Arya alias De Gadjah.
Sementara di hari yang sama, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster menggelar rapat konsolidasi di Kabupaten Klungkung, pada Minggu pagi. Rapat konsolidasi tersebut dipusatkan di gedung KNPI Klungkung. Rapat konsolidasi tersebut untuk panaskan mesin partai menjelang perhelatan Pilgub Bali dan Pilkada Klungkung 2024. Hadir, jajaran DPC PDI Perjuangan, PAC, ranting, anak ranting se-Kabupaten Klungkung.
Rapat konsolidasi PDIP di gedung KNPI Klungkung, Minggu (15/8). –DEWA DARMAWAN
Dalam kesempatan itu, Koster menekankan kepada kader harus solid dan kompak, harus mau kerja keras dalam rangka memenangkan Paket Satriya (I Made Satria dan Tjokorda Gde Surya Putra) pada Pilkada Klungkung 2024, dan memenangkan Paket Koster-Giri (Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta) pada Pilgub Bali 2024.
Selain solid dan bekerja keras juga harus siap bergotong royong dalam memenangkan ini. Dengan swadaya sesuai kemampuan masing-masing karena partai tidak punya uang. "Maka fraksi urunan masing-masing Rp 50 juta," ujar Koster.
Setidaknya ada 12 anggota fraksi PDIP di DPRD Klungkung dan 2 fraksi PDIP Dapil Klungkung di DPRD Bali. "Rp 50 juta itu untuk membiayai pergerakan kawan-kawan di Kabupaten Klungkung," kata Koster. Pada hari yang sama Koster juga menghadiri lomba mancing di Banjar Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan Klungkung.
Dalam kesempatan itu Koster menegaskan program pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di eks galian C Klungkung, yang diinisiasi olehnya akan berlanjut. “Kita harus dukung bersama program ini demi masyarakat Klungkung dan Bali secara keseluruhan,” ujar Koster. Kata Koster, mengapa ini penting, karena Bali kuat budayanya dan secara historis Klungkung ini zaman Kerajaan Gelgel dulu Kebudayaan Bali mencapai masa keemasannya di zaman Raja Dalem Waturenggong.
"Itulah sebabnya ada tuntunan untuk membangun PKB di sini, kalau ini dibangun tidak hanya budaya yang terjaga, akan ada destinasi wisata baru, pusat pertumbuhan ekonomi baru. Ini luar biasa tak ada seindah dan seluas ini di Bali," kata Koster. Tanah di areal PKB tersebut sudah selesai dibebaskan, sudah dimatangkan, sebenarnya sudah ada investasi untuk membangun zona inti budayanya. Namun, harus terjeda karena Koster jeda setahun lebih. "Tidak gampang ini, konsep besar harus dikerjakan oleh orang yang pikirannya besar, komitmennya kuat, konsisten, punya kemampuan, punya pergaulan, tanpa itu tidak bisa. Makanya terhenti, kalau itu mau lanjut kita harus dua kali, tidak ada pilihan lain," ujar Koster. 7 nat, wan
1
Komentar