nusabali

Siswi SMK PGRI 6 Denpasar Bertato dan Tindik Lidah Viral di TikTok

Sekolah Akan Panggil Orangtua Siswi

  • www.nusabali.com-siswi-smk-pgri-6-denpasar-bertato-dan-tindik-lidah-viral-di-tiktok

Diakui, saat pertama masuk sekolah, siswi bersangkutan tidak bertato. Pihak sekolah akan mengambil langkah tegas, agar hal serupa tidak diikuti murid lain.

DENPASAR, NusaBali
Siswi SMK PGRI 6 Denpasar viral di TikTok karena menunjukkan tato di lengannya dan tindikan di lidahnya. Pihak sekolah akan memanggil siswi bersangkutan bersama orangtuanya untuk meminta penjelasan. 

Kepala Sekolah SMK PGRI 6 Denpasar Drs Wayan Sukarta, mengatakan siswi dalam video viral berasal dari kelas XI Jurusan Akomodasi Perhotelan. Menurutnya, video itu diambil usai kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah.

“Itu memang benar anak kami SMK PGRI 6 Denpasar, itu pada waktu kegiatan P5 atau kegiatan penerapan Pancasila. Sehingga selesai P5 itu dia iseng melakukan kegiatan seperti itu di kelas, lantas diambil lah (video), video dia lalu dishare oleh orang lain,” kata Sukarta, Senin (16/9).

Sukarta menjelaskan bahwa pihak sekolah segera mengambil langkah tegas terkait tindakan tersebut. Rencananya, sekolah akan memanggil siswi bersangkutan bersama orangtuanya untuk meminta klarifikasi lebih lanjut.

“Besok saya panggil anak dan orangtuanya untuk konfirmasi gimana sebenarnya ini. Saya mau ambil langkah tegas, (hendak) kembalikan ke orangtua, gak boleh juga harus ada aturan, sehingga kami serba sulit,” ujarnya.

Terkait tato yang terlihat pada tubuh siswi tersebut, Sukarta mengakui bahwa pada awal masuk ke sekolah, siswi tersebut tidak bertato. Namun, belakangan diketahui bahwa siswi itu sering keluar rumah tanpa sepengetahuan orangtuanya, sehingga orangtua tidak menyadari perubahan pada anaknya.

“Kalau masalah tato itu memang di awal masuk di sini tidak (tatoan), namun setelah masuk di sini karena anak ini sering keluar rumah tanpa izin orangtuanya, sehingga orangtuanya tidak memperhatikan sejauh itu, tahu-tahu sudah pakai tato banyak,” jelas Sukarta.

Dia menyadari bahwa langkah tegas tetap harus diambil agar tindakan tersebut tidak diikuti oleh siswa lain.

“Kalau sekolah mengambil langkah untuk tidak mengizinkan anak yang bertato, apalagi setelah dia bersekolah, itu tidak ada aturannya. Kalau kita tegas melarang anak-anak, jiwa pendidik kami terusik, siapa yang akan mendidik anak ini,” tuturnya.

Sukarta menegaskan bahwa sekolah telah mengimbau para siswa agar tidak melakukan tindakan yang mencolok seperti itu, karena dapat menghambat masa depan mereka. Dia berharap dengan bimbingan yang baik, siswa dapat menyadari kesalahan mereka dan kembali ke jalur yang benar.

“Memang kita sudah imbau setiap hari agar bersikap biasa-biasa saja, jangan mencolok, itu akan menghambat masa depannya,” tandas Sukarta. 7 

Komentar