Ormas Hindu Godok Kandidat Menteri untuk Prabowo
Akan Rekomendasikan Figur yang Punya Rekam Jejak
JAKARTA, NusaBali - Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Hindu menyepakati figur Hindu yang akan direkomendasikan masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka harus memiliki rekam jejak yang sudah teruji.
Rekam jejak itu, penting agar dapat membantu pemerintah baru dalam menjalankan program-programnya.
Kesepakatan tersebut, muncul dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Mencari Figur Hindu untuk Kabinet Prabowo-Gibran’ yang dilaksanakan PP KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) di Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta, Minggu (15/9) sore. FGD dihadiri Sekretaris Umum (Sekum) PHDI Pusat I Ketut Budiasa, Sekjen Prajaniti I Wayan Kantun Mandara, Ketua Peradah Jakarta Bryan Pasek Mahararta dan Ketua Umum Pandu Nusa Dwijo Sumarto.
Dalam kesempatan itu, Ketua PP KMHDI Wayan Darmawan mengatakan, figur Hindu yang didorong untuk masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran harus memiliki rekam jejak yang teruji baik dalam pembangunan bangsa ataupun kepada umat Hindu. “Kami mendorong, figur yang nanti diusulkan harus dengan pertimbangan bahwa yang bersangkutan memiliki rekam jejak yang telah teruji. Jangan sampai orang kemarin sore,” terang Wayan Darmawan dalam keterangan tertulisnya.
Di samping rekam jejak, Darmawan juga mengatakan bahwa figur Hindu yang didukung harus memiliki komitmen yang besar untuk membangun bangsa dan negara.
"Selain rekam jejak, kita juga mendorong figur Hindu yang memiliki komitmen besar terhadap pembangunan bangsa dan negara. Jangan sampai orang yang kita dorong justru tidak memiliki komitmen bagi negara," terangnya.
Lebih lanjut, Darmawan mengatakan, representasi umat Hindu dalam kabinet Prabowo-Gibran bukanlah bagi-bagi kue. Namun lebih kepada komitmen umat Hindu untuk terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara. “Jika kita melihat sejarah, dalam setiap periodenya umat Hindu terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara. Salah satunya dengan masuk dalam kabinet dan membantu presiden menjalankan program-programnya,” jelas Wayan Darmawan.
Hal senada disampaikan Sekum PHDI Pusat Ketut Budiasa. Menurut Ketut Budiasa, pertimbangan rekam jejak sangat penting. Hal ini agar figur yang didorong mampu menjawab tugas-tugas yang diberikan Prabowo-Gibran. “Perlu rasanya kita menyaring track record figur yang kita dorong, dari pada kita melihat statemen-statemenya belakangan,” terang Budiasa.
Di samping track record, Budiasa juga mengatakan figur Hindu yang didorong setidaknya harus memiliki afiliasi politik dan kedekatan dengan Prabowo-Gibran. “Karena bagaimanapun logika dan fatsun politiknya demikian. Yang dekat dan selama ini berjuang untuk Prabowolah yang kemungkinan nanti akan diajak masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran,” ucapnya.
Untuk itu, paska FGD KMHDI akan menindaklanjuti dengan menggodok figur-figur yang dinilai potensial membantu pemerintah Prabowo-Gibran. Penggodokan nama akan diawali dengan menyebarkan survei kandidat menteri Hindu kepada umat Hindu. “Harapan dari proses penyebaran ini, kami mendapatkan nama-nama dari aspirasi umat Hindu yang dinilai ideal membantu pemerintahan Prabowo-Gibran,” papar Wayan Darmawan. Paska penyebaran kuisioner, langkah berikutnya adalah menggodok secara matang nama-nama tersebut seperti melihat rekam jejak, kompetensi dan kredibelitas figur tersebut. 7 k22
1
Komentar