Luhut Bicara soal Family Office
Incar Duit 28 Ribu Orang Kaya Dunia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Luhut Binsar Pandjaitan
Family Office
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto
JAKARTA, NusaBali - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sudah menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto untuk membahas Family Office. Luhut mengatakan pemerintah mengincar dana orang-orang kaya bisa disimpan di Indonesia.
Ia menyebut Indonesia dilirik oleh 28 ribu orang-orang kaya sebagai lokasi menyimpan uang. Pemerintah siap bersaing secara kompetitif dengan negara-negara lain, termasuk Singapura yang terlebih dahulu memiliki Family Office.
"Tadi malam saya bicara dengan Pak Airlangga mengenai ini, kita mau percepat karena ada 28 ribu orang-orang kaya dunia yang mau cari tempat uang singgah dan mereka melihat Indonesia, Bali, itu menjadi satu tempat yang menarik. Kemudian sekarang kita harus siap menampung itu tentu dengan aturan yang kompetitif," katanya saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, seperti dilansir detikcom, Selasa (17/9).
Saat dikonfirmasi apakah regulasi Family Office akan rampung di sisa Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Luhut mengaku hanya bisa berharap. Kalaupun tidak terealisasi ia yakin Presiden terpilih Prabowo Subianto mampu menjalankannya dengan baik.
"Kita berharap (selesai era Jokowi), tapi Pak Prabowo sudah paham benar mengenai ini. Nanti tergantung misalnya nggak sampai, nanti Pak Prabowo dilantik saya kira beberapa waktu pasti jalan," ujarnya.
Adapun dana yang masuk ke Family Office tidak akan dikenakan pajak. Namun, pemilik dana harus mau memutar uangnya di Indonesia dengan berinvestasi di sejumlah proyek unggulan.
Meski tak kena pajak dari uang yang disimpan, Luhut menyebut pemerintah tetap mendapat pajak dari investasi yang mereka jalankan. Menurutnya skema seperti ini penting untuk menarik investor.
"Loh ada orang bilang, kalau kita tidak pajakin kita dapat apa? Kalo dengan kita pajakin, dia nggak masuk di kita, dia lari ke tempat lain yang memberikan insentif yang bagus," tutupnya. 7
1
Komentar