Cuaca Ekstrim di Aceh, Pertandingan Menembak Ditunda
ACEH, NusaBali - Cuaca ekstrim yang melanda Banda Aceh pada Selasa (17/9) pagi menyebabkan sejumlah fasilitas untuk arena pertandingan PON mengalami kerusakan. Salah satu yang berdampak pada pertandingan adalah cabang olahraga menembak. Yang mana, arena menembak di Lapangan Tembak Rindam, Aceh Besar itu terendam banjir, bahkan ada sebagian plafon ambruk.
Pelatih menembak Bali, I Made Sugiantara membenarkan terjadinya badai di Banda Aceh. Yang mana, sejumlah arena tergenang banjir dan kerusakan plafon bangunan. "Iya benar, cabor menembak ditunda besok (Rabu,red), tetapi sampai sore tadi belum kejelasan dari TD (teknikal delegate) mengenai penundaan itu," ujar pria yang akrab disapa Rino itu.
Meski terjadi hujan deras dan angin kencang, kondisi atlet menembak Bali dalam keadaan baik-baik saja, namun ada rasa was-was takut tertimpa atap plafon. Kini semua atlet menembak Bali sudah digeser ke hotel dalam keadaan aman dan sehat. Ditanya apakah kondisi tersebut berpengaruh terhadap mental pemain, dia mengaku bahwa cuaca ekstrem yang terjadi di Banda Aceh sangat berpengaruh terhadap atletnya. "Kondisi atlet yang sebenarnya sudah on fire. Tapi tentunya hal ini juga berpengaruh," ungkapnya lagi
Made Sugiantara mengatakan khusus cabor menembak, pelaksanaan PON XXI merupakan yang paling buruk dibanding sebelum-sebelumnya. "Saya ga bisa bilang apa-apa, dan ini adalah PON terburuk yang pernah kami ikuti," tambahnya.
Untuk diketahui, cabang olahraga menembak memperebutkan 40 medali emas dengan jumlah atlet yang akan ikut berkompetisi pada pertandingan tersebut sebanyak 316 atlet berasal dari 33 provinsi, berlangsung dari 10 sampai 19 September. Untuk Bali, cabor menembak ditargetkan meraih 2 medali emas, dan di hari pertama Senin (16/9) lalu Bali sudah meraih 1 medali emas yang didapat Dewa Putu Yadi Suteja pada nomor 25 meter rapid fire pistol individu putra. 7 dar
1
Komentar