nusabali

The Jupiters TNI AU Meriahkan Bali Airshow

Lakukan 12 Manuver, Dua Penerbang Merupakan Putra Bali

  • www.nusabali.com-the-jupiters-tni-au-meriahkan-bali-airshow

MANGUPURA, NusaBali - Bali International Airshow (BIAS) 2024 resmi dibuka dengan pertunjukan spektakuler dari Tim Aerobatik Jupiter TNI AU atau The Jupiters (Jupiter Aerobatic Team/JAT) di Apron Selatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu (18/9) pagi.

Dalam gelaran akrobatik udara yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit ini, Tim Jupiter TNI AU sukses menampilkan 12 manuver berbeda. Setiap manuver disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penonton yang takjub dengan tingkat kesulitan dan keindahan gerakan para penerbang handal tersebut. 

Sejumlah tamu undangan yang hadir, seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Presiden Moeldoko, dan sejumlah pimpinan perusahaan kedirgantaraan dunia. Mereka tampak terpukau melihat siaran langsung para pilot di dalam pesawat melalui layar besar.

Menariknya, pada event BIAS 2024 ini, dua penerbang The Jupiters merupakan putra terbaik dari Pulau Dewata, yakni di posisi Left Wingman atau Jupiter-3 diawaki oleh Kapten Pnb Sang Made Yogi Arya P dengan Callsign ‘Medved’ merupakan alumni AAU tahun 2011 yang berasal dari Gianyar dan pada posisi Assistant Leader diawaki oleh Kapten Pnb I Putu Satrya Kedaton dengan Callsign ‘Bhoma’ merupakan alumni AAU tahun 2013 yang berasal dari Karangasem.

Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai (tahun 2022-2023), Kolonel Pnb Putu Sucahyadi mengatakan tidak semua penerbang TNI AU bisa menjadi anggota ‘The Jupiters’. 

Sebab ada beberapa kreteria khusus yang harus mereka penuhi dan melalui seleksi yang ketat terutama pada fisik, mental dan kemampuannya dalam terbang formasi secara aerobatik. “Dapat disimpulkan bahwa seluruh manuver yang ditampilkan oleh The Jupiters adalah manuver dengan tingkat kesulitan dan risiko yang cukup tinggi. Namun dengan kerja keras dan kesungguhan para putra-putra terbaik Pulau Dewata mampu menjadi bagian dari The Jupiters,” terangnya. 

Lebih jauh dikatakan, dalam kurun waktu lebih dari satu dekade tim ini mengudara, beberapa putra terbaik Bali yang pernah berhasil terpilih untuk menjadi bagian dari The Jupiters, di antaranya adalah Kolonel Pnb Onesmus Gde Rai Ariadi, alumni AAU 1997, pernah menempati posisi Jupiter 4 atau Slot pada tahun 2010 hingga 2013 asal Badung.

Selanjutnya Kolonel Pnb Putu Sucahyadi, alumni AAU 1999, pernah menempati posisi Jupiter-4 atau Slot pada tahun 2013-2015 asal Denpasar. Kemudian Kolonel Pnb I Gusti Ngurah Adi Brata, alumni AAU 2001, pernah menempati posisi ‘Jupiter-3’ atau Left Wingman pada tahun 2012-2014, asal Gianyar. Selanjutnya Letkol Pnb Made Yogi Indra Prabowo, alumni AAU 2005, pernah menempati posisi sebagai Jupiter-3 atau Left Wingman (2013-2015), asal Klungkung dan terakhir Mayor Pnb I Gede Ngurah Satrya Wibawa, alumni AAU 2008, pernah menempati posisi sebagai Jupiter 2 atau Right Wingman (2018-2024), asal Denpasar.

Sementara, Kabinlatdik Wingdik 100/Terbang, Mayor Pnb A N ‘Monster’ Widodo, menjelaskan bahwa pesawat yang digunakan oleh Tim Jupiter merupakan pesawat latih KT-1B Woong Bee buatan Korea Selatan. Pesawat ini dipilih karena kemampuannya untuk melakukan manuver aerobatik secara penuh, yang sama dengan pelatihan yang diberikan kepada calon penerbang TNI AU.

Kapten Pnb Sang Mase Yogu Arya P (kiri) dan Kapten Pnb I Putu Satrya Kedaton (kanan) –YUDA 

“Jadi apa yang kita tampilkan tadi seperti apa yang kita laksanakan dalam pelatihan calon-calon penerbang TNI AU. Hanya saja kita kombinasikan penerbangannya secara bersamaan. Kalau kita melatih ke calon-calon penerbang TNI AU itu kan sendiri-sendiri ada latihan formasi, nah ini kita kombinasikan dengan enam pesawat melakukan manuver secara bersama kelebihannya full manuver aerobatik,” ujar Mayor Widodo yang juga penerbang The Jupiters saat ditemui setelah atraksi aerobatik.

Untuk menampilkan pertunjukan yang spektakuler, Mayor Widodo menjelaskan jika tim Jupiter melibatkan 7 orang pilot yang terbagi menjadi pemimpin, asisten pemimpin, dan wingman. Namun, di balik layar terdapat 63 personel yang mendukung, mulai dari narator, tim IT, hingga teknisi. Mayor Widodo juga menjelaskan perbedaan antara aerobatik tim menggunakan pesawat jet, propeller, dan helikopter. 

Dia mengatakan jika aerobatik menggunakan pesawat propeller seperti yang digunakan memiliki kelebihan karena belokannya lebih kecil sehingga penonton dapat menikmati setiap gerakan. Selain itu, tingkat kesulitannya juga lebih tinggi karena efek propeller yang dapat mempengaruhi stabilitas pesawat. Saat melakukan manuver, salah satu gerakan yang menakjubkan mata adalah formasi berbentuk hati. Mayor Widodo menjelaskan jika itu adalah salah satu formasi unggulan dari tim aerobatik Jupiter. 

Dari data yang dihimpun, adapun 12 nama manuver yang dipakai diantaranya manuver eagle to arrowhead loop, manuver delta loop, manuver barrel roll, manuver fall in love, manuver twin half cuban, manuver jupiter wheels, manuver snake loop, manuver mirror, manuver screw rell, manuver solo spin, manuver five cards loop, dan manuver clover leaf and cascade.

Disinggung soal persiapan, Mayor Widodo mengatakan kalau untuk mencapai kesempurnaan dalam setiap manuver, tim melakukan latihan intensif selama 2-3 kali seminggu, bahkan meningkat menjadi 4-5 kali seminggu menjelang acara besar seperti Bali International Airshow 2024. Selama gelaran Bali International Airshow 2024, atraksi dari tim Aerobatik Jupiter akan selalu hadir dari tanggal 18-21 September 2024. Namun demikian, Mayor Widodo menyinggung jika jam terbang akan diupdate sesuai slot yang ada. 

“Mungkin buat rekan atau warga Bali dan yang di sekitar Denpasar bisa update dari official instagram Bali Airshow atau Jupiter Aerobatik Tim. Di situ kita akan publish tanggal berapa dan jam berapa kita akan tampil,” tambahnya. Mayor Widodo berharap Bali International Airshow 2024 dapat diselenggarakan secara berkala, seperti Singapore Airshow dan Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) di Malaysia. Dengan demikian, Bali International Airshow 2024 dapat menjadi ikon pameran kedirgantaraan dan industri pertahanan di Indonesia.

Setelah Tim Jupiter membuka Bali International Airshow, Tim Aerobatik Neptunus TNI AL tak mau kalah dengan menerbangkan enam pesawat ringan Bonanza G36. Setelah Bali International Airshow 2024 resmi dibuka, kedua pesawat angkatan ini dijadwalkan warnai langit Bali empat kali dalam sehari dari 18-21 September. 7 ol3

Komentar